Pati, Mitrapost.com – Puluhan Hektar lahan pertanian milik warga Desa Kedalingan, Kecamatan Tambakromo mengalami kebanjiran akibat tanggul sungai yang jebol.
Berdasarkan perkiraan dari Babinsa Desa Kedalingan, Sertu Parjoko mengungkapkan, sekitar 40 hektar lahan pertanian mengalami kebanjiran, sedangkan lebar tanggul yang jebol sekitar 4 Meter.
“Airnya meluap, arusnya juga deras akibatnya tanggul jebol selebar 4 meteran. Kurang lebih lahan yang kebanjiran 30-40 Hektar,” ujarnya saat dihubungi tim mitrapost.com pada Kamis, (10/3/2022) pagi.
Pihaknya mengungkapkan, sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah desa setempat perihal penanganannya.
Menurutnya, kejadian tersebut harus segera mendapatkan penanganan, mengingat curah hujan yang masih tinggi dan kemungkinan banjir datang kembali.
“Iya saya sudah informasikan dan sudah koordinasi dengan pemangku desa. Jangan sampai ada banjir susulan lagi, kasihan pemilik lahan,” ucapnya.
Jebolnya tanggul disinyalir akibat kondisi tanggul yang kurang lebar, sehingga tidak mampu membendung arus aliran sungai yang cukup kencang saat air datang.
Salah satu petani, Setu (53) mengungkapkan, lahan yang kebanjiran rata-rata baru ditanami padi. Berdasarkan dihitung hari kisaran umur padi 15 sampai 20 hari.
Menurutnya, jika hal ini terus terjadi, dikhawatirkan tanaman padi akan mati dan membusuk. Sehingga petani harus kembali mengeluarkan modal lagi.
“Kiro-kiro umur rongpuluhan dino, iki nek nginiki terus iyo watire mati, ora kuat urip. Tambah biaya meneh, katanya dengan menggunakan bahasa Jawa.
Kejadian tersebut juga sudah disampaikan kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi. Pihaknya mengaku, sudah menawarkan bantuan berupa sand bag guna membuat tanggul sementara.
“Iya kami sudah tawarkan bantuan sand bag, tadi dari kepala desa juga sudah meminta bantuan alat berat dan tanah urug. Tapi untuk saat ini kita siap sand bag, untuk alat berat akan kami koordinasi dengan DPUTR, sedangkan untuk tanah urug memang dari kita tidak ada alokasi untuk itu. Biar nanti dari pemdes yang tanah urugnya,” ujarnya saat dihubungi tim mitrapost.com pada Kamis, (10/3). (*)