Pati, Mitrapost.com – Harga garam rakyat sempat anjlok di tahun 2021, bahkan harga garam tahun lalu sempat berada di angka Rp550 per kilogram. Tetapi di tahun 2022 harga garam naik menyentuh angka Rp1.050 per kilogram.
Kabar ini menjadi angin segar bagi petani garam di area Kabupaten Pati. Apalagi Kabupaten Pati menjadi sentra penghasil garam terbesar nomor 3 di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Ari Wibowo selaku Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati.
“Nampaknya tahun ini para petani garam di Pati dapat merasakan angin segar karena harga garam melejit tinggi menyentuh Rp1.050 per kilogram di tingkat pabrik, sedangkan di harga petani berkisar antara Rp800-900 per kilogram, ” ujarnya saat ditemui Mitrapost.com, Rabu (16/3/2022).
Ia juga mengatakan kenaikan diprediksi terus berlanjut seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat, serta intensitas curah hujan yang cukup tinggi.
“Petani bahkan memprediksikan harga jual garam rakyat akan menyentuh angka Rp1.200 per kilogram, melihat pasokan garam yang ada di petani serta intensitas yang masih cukup tinggi,” ucap Ari.
“Para petani ini mengharapkan kesetabilan harga yang ideal dari pemerintah agar mereka bisa menikmati jeri payahnya,” imbuhnya.
Ketua Himpunan Masyarakat Petani Garam (HMPG), Muhammad Hasan mengemukakan, harga garam di tingkat petani mulai naik selepas masa panen akhir tahun 2021.
Per Januari 2022, harga garam petani berkisar Rp800 sampai Rp900 per kilogram. Sedangkan harga garam tingkat eceran mencapai Rp 1.200 per kilogram.
Pasca melejitnya harga garam di tahun ini, kestabilan harga juga diinginkan oleh para petani di Kabupaten Pati sebagaimana yang diungkapkan oleh pihak DKP Kabupaten Pati saat meninjau ke kawasan tambak. (*)