Pati, Mitrapost.com – Bertepatan dengan peringatan Hari Tuberkulosis (TBC) Sedunia setiap 24 Maret, Lembaga Mentari Sehat Indonesia (MSI) Kabupaten Pati bersama dengan stakeholder selenggarakan Grebek TBC di seluruh wilayah Puskesmas se-Kabupaten Pati.
Kegiatan tersebut sudah berlangsung mulai Kamis (24/3/2022) dan akan dilaksanakan sampai satu pekan ke depan yakni Rabu (30/3/2022) mendatang.
Ketua Lembaga MSI Kabupaten Pati, Yasir Al Imron mengungkapkan bahwa pelaksanaan Grebek TBC dilakukan bersama komunitas, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Puskesmas serta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati.
“Dalam momentum peringatan hari TBC sedunia ini, kita bersama dengan layanan, komunitas-komunitas, layanan puskesmas dan dinas melakukan aksi Grebek TBC yang akan berlangsung selama satu pekan,” katanya saat dihubungi Mitrapost.com pada Jumat, (25/3/2022).
Pihaknya menyampaikan, kegiatan Grebek TBC dilakukan untuk menemukan kasus TBC melalui investigasi kontak. Ia menjelaskan, investigasi kontak yang dimaksud adalah penjaringan suspek atau terduga TBC di sekitar penderita TBC lainnya.
“Tujuan untuk menemukan kasus TBC baru lewat investigasi kontak. Orang-orang sekitar penderita, baik yang tinggal satu rumah dan tetangga kanan kirinya wajib kita cek skrining dahaknya,” tambah Yasir.
Yasir juga menyampaikan bahwa kasus penularan TBC mudah terjadi. Ia mengungkapkan, hanya dengan melalui obrolan tatap muka, lawan bicara si penderita bisa tertular.
“Kenapa kok kemudian wajib diskrining, iya karena penularannya kan cepat hanya dengan ngobrol bisa terkena. Lha wong hanya lewat droplet,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa selama penanganan TBC mengalami kendala yang menurutnya fundamental. Biasanya saat dimintai skrining dahak pasien tidak mau karena masih merasa sehat dan bisa beraktivitas.
Menurutnya, menyadarkan seperti itu ke masyarakat menjadi pekerjaan rumah bagi timnya.
“Pasien itu saat dimintai skrining dahak kadang tidak mau dan cenderung menolak. Iya memang karena mereka masih bisa beraktivitas, makan masih terasa enak dan tidak merasa sakit. Kesadaran itu yang masih sulit,” pungkasnya. (*)