Mitrapost.com – Aliansi pedagang yang tergabung dalam Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) memprediksi harga daging sapi bakal mengalami kenaikan mencapai Rp200 ribu per kilogram menjelang Lebaran nanti.
Kondisi itu dipengaruhi oleh keterbatasan stok dalam negeri, sehingga stok lokal maupun impor diklaim tak bakal mampu cukupi kebutuhan konsumen.
Ketua JAPPDI Asnawi mengungkapkan, kini harga daging sapi impor juga sudah mengalami kenaikan. Menurutnya faktor yang menyebabkan yaitu produksi daging sapi asal negara Australia, selaku pemasok daging sapi di Indonesia hanya mencapai 40 persen.
“Posisi di sini mengalami kenaikan (harga) yang luar biasa mencapai Rp180 ribu hingga Rp200 ribu, sehingga impor saat ini tidak mencapai target sesuai apa yang diharapkan. Itu yang menyebabkan pasokan saat ini kami katakan sangat minim,” urainya, Jumat (8/4/2022).
Harga timbang hidup sapi siap potong di feedlot atau peternakan sekarang naik sekitar Rp55 ribu sampai Rp59 ribu per kilogram.
Mendekati hari raya Idul Fitri, ia memprediksi kenaikan harga sapi siap potong di feedlot terus meningkat menjadi Rp57 ribu hingga Rp62 ribu per kilogram.
Sementara, harga harga karkas di tingkat rumah potong hewan (RPH) juga naik menjadi sekitar Rp110 ribu hingga Rp114 ribu per kilogram. Dengan harga tersebut, harga daging sapi di tingkat pengecer ada di kisaran Rp140 ribu hingga Rp150 ribu per kilogram.
“Kalau itu yang terjadi maka harga pokok penjualan (HPP) kami selaku pengecer di dalam pasar sudah mencapai angka Rp148.886 per kilogram,” imbuhnya. (*)
Artikel ini telah tayang di cnnindonesia.com dengan judul “Pedagang Proyeksi Harga Daging Sapi Tembus Rp200 Ribu Jelang Lebaran.”
Redaksi Mitrapost.com