Hari Kartini, Makna Pemakaian Kebaya

Pada abad ke- 19, kebaya telah digunakan seluruh kelas sosial, baik wanita Jawa ataupun peranakan Belanda. Apalagi, kebaya pernah jadi baju harus untuk wanita Belanda yang mau ke Indonesia.

Budaya kolonial yanng amat kental kala penjajahan Belanda pula berimpak pada kelas sosial kebaya. Busana menawan ini terbuat selaku pembeda status sosial. Wanita dari keluarga ningrat, keraton, serta bangsawan mengenakan kebaya dengan bahan sutra, beludru ataupun brukat. Sedangkan itu, wanita generasi Belanda ataupun Indonesia memakai kebaya dari bahan katun halus dengan pinggiran brukat. Untuk warga kelas dasar, kebaya yang dipakai umumnya berbahan kain katun yang tipis serta murah.

Kala kemampuan Nusantara bergeser ke Jepang, popularitas kebaya bisa dikatakan turun sebab perdagangan tekstil dikala itu terputus. Tidak cuma itu, kebaya pula dikira selaku baju wanita tahanan serta pekerja paksa. Kondisi itu setelah itu berganti kembali dikala dini kemerdekaan.