Kurangnya modal para petani menyebabkan banyak lahan yang tidak digarap. Daripada menganggut, tidak ada pilihan lain selain menjual lahan atau menggunakannya untuk usaha lain yang lebih menjanjikan seperti pertambakan udang.
“Ada juga yang ditambaki udang. Kalau untuk produksi seharusnya untuk budidaya udang, pengerukan lahan. walupun itu harus ada di samping tambak untuk garam,” imbuhnya.
Selain permodalan, stabilitas harga garam dalam beberapa tahun terakhir juga kurang bagus. Apalagi petani garam Rembang digempur dengan produk garam Madura yang lebih murah dan garam impor ilegal yang kualitasnya lebih bagus.
Untuk membangkitkan semangat petani garam agar meningkatkan produksi garamnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang berusaha meningkatkan mutu garam Rembang agar harganya bisa meningkat.
Upaya ini diwujukan dengan berbagai inovasi di antaranya memperbaiki infrastruktur kawasan lahan garam dan mengoptimalkan program Pemberdayaan Usaha Rakyat (Pugar) dari pemerintah pusat. (*)