Ia juga menambahkan, meski upaya penertiban telah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya, namun nyatanya masih banyak ditemukan PKL bandel yang kembali menempati zona merah. Seperti halnya di wilayah Dipati Ukur, Lengkong Kecil, Cikapundung, Sudirman, Kosambi, Tegalega, Kepatihan, dan Dalem Kaum.
“PKL Tegalega sempat dipindahkan ke Gedebage. Tapi, sekarang di Tegalega muncul lagi PKL baru. Sedangkan Gedebage jadi pasar,” ujarnya.
“Di Jalan Kepatihan juga kita hilangkan tenda biru tahun lalu sebelum almarhum Mang Oded meninggal. Tapi, sekarang kucing-kucingan lagi,” lanjutnya.
Ema juga menambahkan, belum lagi muncul istilah moko (mobil toko). Pedagang yang awalnya muncul mingguan, namun sekarang setiap hari mangkal di tempat yang sama.
“Moko juga jadi salah satu tantangan kita,” ujarnya.
Maka dari itu, ia menegaskan, Satgasus PKL perlu menegaklan kembali Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2011 tentang penataan dan pembinaan PKL.
Ia berharap, para pejabat kewilayahan mampu membantu dengan metode ‘bubur panas’.