Pertama, terkait pemanfaatan Candi Borobudur untuk event besar Swayamvara Tripitaka Gatha pada tahun 2023 mendatang. Terkait event tersebut diharapkan ada sinergi antara Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI dengan Pemprov Jateng sebagai panitia bersama.
Di samping sterilisasi area candi, Nyoman juga berharap untuk kepentingan ibadah, pengunjung tidak dibatasi sebanyak 1.200 orang. Ia meminta setidaknya bisa mencapai jumlah 10.000 orang, tentunya dengan pengaturan yang baik selama kegiatan.
“Kedua, tadi menyampaikan kepada Gubernur ketika umat Buddha di Indonesia, mancanegara, atau dari manapun melakukan puja bakti atau hari raya di Borobudur itu kami meminta agar tidak ada orang naik di struktur Candi Borobudur. Artinya agar candi itu benar-benar sakral ketika kami melakukan hari raya. Karena juga ada ritual puter Borobudur sebanyak tiga kali. Supaya candi steril dan supaya menjaga kesakralan candi, ada nuansa sakral,” jelasnya.
Poin ketiga, lanjut Nyoman, terkait pengangkatan guru agama Buddha. Ia menjelaskan, saat ini pengangkatan guru agama Buddha tidak lagi dilakukan oleh Kementerian Agama, tetapi dari pemerintah daerah masing-masing. Maka dari itu ia meminta Ganjar untuk menyiapkan formasi untuk guru agama Buddha.