Mitrapost.com – Planet Jupiter selama ini memang dikenal sebagai planet terbesar dalam susunan Tata Surya. Pengetahuan ini diterima oleh masyarakat umum tanpa ada yang pernah mengetahui bagaimana planet ini bisa menjadi planet terbesar.
Namun, peneliti menemukan fakta terbaru mengenai planet Jupiter. Di mana planet ini diduga tumbuh besar karena memangsa planet-planet kecil di sekitarnya.
Penemuan tersebut berasal dari pandangan mengenai material kimia di bawah atmosfer luar Jupiter yang berawan.
Ribuan gambar pusaran awan yang berputar-putar di atmosfer atas gas raksasa itu tertangkap oleh teleskop, meskipun pemandangan bagian dalamnya tidak terlihat dikarenakan badai yang menghalangi.
“Jupiter adalah salah satu planet awal yang terbentuk di Tata Surya kita,” kata Yamila Miguel, peneliti astrofisika dari Universitas Leiden, pemimpin penelitian ini dilansir dari CNN Indonesia.
Miguel menyebut bahwa hampir tidak ada yang tahu mengenai bagaimana planet tersebut terbentuk.
Namun pada penelitian terbaru tersebut, para peneliti mampu sedikit melihat menembus tutupan awan Jupiter menggunakan data gravitasi yang dikumpulkan wahana antariksa Juno NASA.
Data tersebut dipakai untuk memetakan material berbatu di bagian inti planet raksasa, yang mengungkapkan kelimpahan elemen berat yang sangat tinggi.
Pada susunan kimiawi yang ditemukan, memperlihatkan jika Jupiter melahap planet-planet kecil atau yang biasa disebut planetesimal untuk mendorong pertumbuhan yang ekspansif.
Planet Jupiter merupakan sebuah bola gas besar. Meski begitu, Jupiter tetap mengawali masa hidupnya dengan mengumpulkan material berbatu, seperti pada umumnya planet-planet lain di Tata Surya.
Jupiter memiliki gravitasi yang terus menerus menarik material batu ke bagian inti. Hal inilah yang membuatnya menjadi planet yang sangat padat. Setelah itu, barulah ia menarik gas dengan jumlah besar. Termasuk gas yang memiliki jarak sangat jauh, akhirnya membentuk atmosfer Jupiter.
Jenis gas yang ditarik Jupiter adalah hidrogen dan helium sisa dari pembentukan Matahari.
Berdasarkan penjelasan Space, ada dua teori mengenai bagaimana Jupiter bisa mengumpulkan material batuan.
Teori pertama menyebutkan jika planet Jupiter mengumpulkan miliaran batuan ruang angkasa yang lebih kecil, yang disebut kerikil oleh para astronom.
Lalu teori kedua didukung temuan dari studi terbaru yang menyebut inti Jupiter terbentuk dari penyerapan banyak planetesimal atau batuan ruang angkasa besar yang membentang beberapa kilometer.
Batuan ini jika dibiarkan tidak terganggu berpotensi berkembang menjadi benih dari planet-planet berbatu yang lebih kecil seperti Bumi atau Mars. (*)
Redaksi Mitrapost.com