Mitrapost.com – Menjelang hari raya Idul Adha 1443 Hijriyah, ada beberapa puasa sunnah yang bisa dilaksanakan umat Islam. Puasa sunnah tersebut diantaranya, puasa Dzulhijjah, puasa Arafah, dan puasa Tarawiyah.
Amalan puasa sunnah tersebut, merupakan ajaran Rasulullah SAW dan juga tertuang dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas berikut.
“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah).”
Puasa di bulan Dzulhijjah dapat dilaksanakan mulai tanggal 1 Dzulhijjah hingga 9 Dzulhijjah. Sedangkan tanggal 10 Dzulhijjah adalah hari yang diharamkan berpuasa karena merupakan perayaan Idul Adha.
Dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi Muhammad SAW mengatakan,“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya.”
Niat puasa di bulan Dzulhijjah yaitu “nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala”. Artinya, “Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.”
Ada juga puasa Tarwiyah. Di mana puasa ini dikerjakan setiap tanggal 8 Dzulhijjah. Bagi yang mengerjakan puasa sunnah Tarwiyah akan mendapatkan keutamaan berupa dibersihkan dan dihapusnya dosanya pada tahun lalu.
Niat puasa Tarwiyah yaitu “Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala”. Artinya, “Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”
Lalu puasa sunnah lain di bulan Dzulhijjah yang ketiga adalah puasa Arafah. Puasa ini dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pengerjaan puasa sunnah Arafah sangat dianjurkan atau hukumnya sunnah muakkad.
Pada 9 Dzulhijjah, para jamaah haji melakukan wukuf di Arafah. Oleh karena itu, umat Islam yang tidak sedang berhaji, disyariatkan untuk melaksanakan puasa Arafah sebagai gantinya.
Melaksanakan puasa Arafah akan memberikan keutamaan bagi para orang tersebut, di mana dosa-dosanya yang ada di tahun lalu dan dosa yang akan datang akan diampuni oleh Allah SWT.
Hal ini sebagaimana yang termuat dalam hadits berikut.
“Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang,” (Hadits Riwayat Jamaah kecuali Bukhori dan Tirmidzi).
Niat dalam melaksanakan puasa Arafah yaitu, “Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta’ala”. Artinya, “Saya niat puasa Arafah, sunah karena Allah ta’ala.”
Demikian puasa menjelang hari raya Idul Adha yang bisa diamalkan oleh umat Islam. (*)
Redaksi Mitrapost.com