Mitrapost.com – Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengungkapkan bahwa kemampuan menembak Brigadir Yoshua atau Brigadir J lebih jago daripada Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.
“Informasi itu kami peroleh (Bharada E tak jago tembak). Artinya kalau dibandingkan dengan Yoshua, Yoshua lebih jago tembak,” ujar Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi dikutip dari Detik News, Kamis (4/8/2022).
Hal tersebut turut ditanggapi oleh Martin Simanjuntak selaku kuasa hukum Brigadir J. Ia mengatakan pihaknya telah meragukan pernyataan yang mengungkapkan bahwa Bharada E jago menembak.
“Dari awal, kami sudah meragukan pemberitaan yang mengatakan bahwa Bharada E adalah seorang sniper atau jago tembak. Karena narasi tersebut terkesan hanya seperti sengaja dibangun untuk menjadi alasan pembenar atas peristiwa tembak-menembak yang terjadi di rumah dinas Bapak Irjen Sambo versi pelapor dan versi keterangan Bharada E yang kami sangat ragukan kesahihannya,” kata kuasa hukum keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak, , Kamis (4/8/2022).
Martin lantas mengatakan kemampuan menembak menjadi dasar peertimbangan untuk menjadi ajudan.
“Fakta mengenai skill menembak almarhum yang terdaftar sebagai ajudan resmi untuk mengawal Bapak Irjen Pol Sambo tentunya menjadi salah satu pertimbangan yang penting pada saat recruitment,” kata Martin.
Bahkan disebutkan Brigadir J pernah ditugaskan di berbagai wilayah yang rawan konflik.
“Hal ini diperkuat dengan keterangan dari ayah almarhum Yoshua Hutabarat yang menyampaikan bahwa selama berdinas dan sebelum menjadi ADC, almarhum sering ditugaskan ke daerah rawan konflik seperti Papua, dan bisa ditugaskan ketika ada hari raya lebaran untuk menjaga di titik-titik rawan untuk menjaga para pemudik,” kata dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Detik News dengan judul “Narasi Bharada E Jago Nembak Mulai Terkikis”
Redaksi Mitrapost.com