Mitrapost.com – Dalam Islam, dijelaskan bahwa adanya kiamat besar ini ditandai dengan Malaikat Isrofil meniup terompet sangkakala. Adapun tiupan pertama terompet ini membuat kematian makhluk hidup kecuali mereka yang terpilih.
Hal tersebut dijelaskan dalam surah Az Zumar ayat 68,
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ
Artinya: “Sangkakala pun ditiup sehingga matilah semua (makhluk) yang (ada) di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ia ditiup sekali lagi. Seketika itu, mereka bangun (dari kuburnya dan) menunggu (keputusan Allah).”
Nantinya, tiupan yang pertama ini berakibat dengan adanya guncangan hebat sebagai tanda kehidupan di dunia telah berakhir.
Perlu diketahui sebelumnya, peniupan ini dilakukan dua kali, ada peniupan pertama dan kedua.
“Malaikat Isrofil meniup sangkakala terompet atau tanduk, matilah seluruh penduduk alam semesta karena terkejut dan kuatnya suara sangkakala tersebut,” tulis Prof Wahbah az Zuhaili dalam Tafsir al-Munir Jilid 12.