Kunjungan Wisata Pati Menurun Tipis, Dinporapar: Tak Mudah Bangkit Usai Pandemi

Pati, Mitrapost.com - Pemerintah Kabupaten Pati melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) merilis data jumlah kunjungan destinasi wisata di Kabupaten Pati. Terlihat, di bulan Mei, kunjungan di 28 destinasi wisata ada sebanyak 116.868. Namun di bulan Juni, wisatawan yang singgah ke Bumi Mina Tani itu justru menurun di angka 69.236, kemudian penurunan kembali terjadi di bulan Juli sebanyak 58.492 wisatawan. Padahal, bulan Juni hingga Juli merupakan waktu liburan sekolah. Yang mana seharusnya kegiatan di sektor pariwisata dapat bangkit kembali, mengingat kasus pandemi Covid-19 yang kian melandai dan pembatasan pun mulai dilonggarkan. Namun kenyataannya, puncak kunjungan hanya terjadi saat Mei atau di hari raya Idul Fitri. Menanggapi hal itu, Kepala Dinporapar Pati melalui Kabid Pemasaran Pariwisata, Endah Murwaningrum mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai inovasi agar sektor ekonomi di bidang pariwisata dapat hidup kembali setelah pandemi. "Berbagai strategi untuk melakukan terobosan agar sektor yang diandalkan ini bisa bangkit kembali. Diantaranya adalah dengan mengumpulkan para Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata), pelaku usaha, asosiasi di bidang pariwisata, pihak pemerintah untuk berdiskusi bareng agar bisa dipetakan rencana aksi ke depan," ungkapnya. Lebih lanjut, menurut Endah, untuk menghidupkan bidang pariwisata usai pandemi Covid-19 tidaklah mudah. Pasalnya, bidang inilah yang terdampak paling berat saat virus itu menyebar ke seluruh penjuru dunia. Kendati demikian, ia memprediksi pariwisata di Bumi Mina Tani akan kembali hidup setelah sebelumnya terpaksa mati akibat pembatasan yang terjadi. "Tetapi seiring dengan mulai membaiknya keadaan, sektor pariwisata di Pati mulai berbenah sedikit demi sedikit," lanjutnya. Pihaknya pun berharap, dengan kondisi yang semakin membaik, para pelaku wisata dapat merintis usahanya kembali. Sehingga, dapat meningkatkan pendapatan dan ekonomi khususnya di Kabupaten Pati. "Banyak para pengelola pariwisata, pelaku, perajin, seniman yang mulai merintis kembali usahanya dan ini sangat dibutuhkan untuk mendongkrak sektor pariwisata," tandasnya. (*)