Semarang, Mitrapost.com – Sebagai upaya untuk memenuhi semua golongan masyarakat, Dinas Sosial (Dinsos) kota Semarang akan menerbitkan kartu disabilitas.
Sebagai informasi, jumlah penyandang disabilitas atau difabel di wilayah Semarang adalah sebanyak 6.340 orang dan khusus tuna rungu terdapat 689 orang.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang, Heroe Soekendar mengatakan bahwa dalam penertiban kartu disabilitas ini, pihaknya akan bekerjasama dengan sejumlah pihak terkait.
Nantinya, kartu ini akan menunjang pelayanan bagi para kaum disabilitas, sehingga bisa mendapatkan pelayanan khusus di berbagai tempat, termasuk salah satunya pusat perbelanjaan.
Petugas akan memperlakukan penyandang disabilitas dengan baik, memgetahui pengunjungnya menunjukan kartu identitas. Pihaknya juga bisa bekerjasama dengan mal-mal untuk memberikan diskon khusus bagi para penyandang disabilitas.
“Kemarin Pak Wali meluncurkan kartu BRT khusus disabilitas. Kami juga ada rencana untuk buat kartu identitas disabilitas agar mereka mendapat hak dasar mereka. Saat pergi ke mal, jangan sampai terjadi cekcok karena komunikasi kurang pas dengan kaum difabel. Jadi, biar mereka dapat pelayanan khusus. Bisa juga dapat diskon tertentu untuk belanja,” jelas Heroe.
Selain itu, Dinsos juga akan memberikan ruang untuk para penyandang disabilitas di setiap kecamatan.
Saat ini, sudah ada ruang khusus penyandang disabilitas di Kecamatan Semarang Barat. Selanjutnya, akan ada tiga kecamatan yang rencananya membuka ruang khusus difabel yaitu Kecamatan Tugu, Banyumanik, dan Tembalang. Dia berharap, ke depan setiap kecamatan memiliki ruang khusus penyandang disabilitas.
“Nanti kami tentukan misal di Banyumanik paling banyak penyandang disabilitas sensorik, bisa dipusatkan disana. Di Tembalang untuk yang intelektual. Di tempat lain, kami cari data secara lengkap supaya ada sentra tertentu untuk disabilitas apa. Kalau Semarang Barat ada Celebral Palsy. Kami akan coba seperti itu berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan hak-hak dasar,” terangnya.
Selama ini, lanjut Heroe, Dinsos berupaya memberikan fasilitas-fasilitas bagi penyandang disabilitas. Pihaknya mencari corporate social responsibility (CSR) dari pihak ketiga untuk membantu pemberian kursi roda, alat bantu dengar dan lain-lain. Dia ingin seluruh masyarakat Kota Semarang bisa merasakan pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang.
“Jadi, kami berupaya memberikan fasilitas yanh cukup. Jangan sampai ada yang merasa didiskrimasikan. Semua punya hak yang sama merasakan pembangunan di Kota Semarang,” ucapnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com