Quiet quitting merupakan fenomena yang akhir – akhir ini menjadi tren di kalangan para pekerja jaman sekarang. Para pekerja yang didominasi oleh gen Z dan gen Y ini sering menyebutkan istilah quiet quitting. Sebenarnya apa istilah quiet quitting tersebut? Apa kaitannya dengan pekerjaan?
“Kerja cukup begini aja, seperlunya, yang penting gaji stabil dan hati tenang”, prinsip ini kerap kali dipegang oleh banyak pekerja muda. Banyak orang yang cenderung memilih mengamankan pekerjaan dan kebahagiaan mereka. Dengan kata lain, work life balance kini telah menjadi tujuan utama banyak pekerja. Kesadaran membangun budaya kerja seperti ini tentunya sangat baik bagi produktivitas dan kebahagiaan dalam hidup.
Fenomena ini pada akhirnya bertujuan untuk menghadirkan work-life balance yang ideal, sekalian batasan sehat antara dirimu sebagai manusia dan pekerja. Banyak orang memilih untuk mengerjakan tugas-tugas sesuai kapasitas, kemudian pulang, dan memutus komunikasi ketika jam kerja selesai. Pilihan semacam itu bukanlah hal baru, begitu pula dengan “bekerja sesuai standar”. Gen Z pun bukan satu-satunya generasi yang pernah merasakan burnout.