“Saya baru menyelesaikan diskusi bersama teman-teman penyandang disabilitas tentang jalan keluar regulasi daerah. Sebelum pulang, obrol santai dengan teman-teman,” kata dia.
Ia mengungkapkan video yang direkam dan diunggah tanpa adanya persetujuan dari Taufan.
“Tanpa persetujuan ada yang merekam dan memposting. Itu kan tidak etis. Anyway, saya kecewa karena kok jurnalis bekerja seperti itu. Tapi sudahlah, apalagi sudah menjadi konsumsi publik,” kata dia.
Dalam hal ini, Taufan menjelaskan maskud dari bos mafia, Sambo mampu mengendalikan puluhan polisi dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
“Dia (Ferdy Sambo) mampu mengendalikan puluhan polisi bahkan yang di luar kendalinya (Reskrim) serta melakukan rekayasa obstruction of justice, kan luar biasa itu. Kata mafia kurang tepat kalau di publik, itu kan istilah obrolan informal sesama teman. Sayangnya direkam dan diposting. Di wawancara lain, saya menggambarkan kelompok ini seperti tumor yang menggerogoti institusi Polri dan penegakan hukum. Makanya Kapolri harus berani ambil tindakan tegas membuang semua elemen tumornya,” tambah dia. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
 |
 |
 |
 |
 |
Video Viral
Kamarkos |
Pojoke Pati |
Komentar