Dampak BBM Naik, Sopir Angkutan Umum di Pati Tak Berani Naikkan Tarif Penumpang

Pati, Mitrapost.com – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat sejumlah sopir di Kabupaten Pati tidak berani menaikkan tarif penumpang. Para sopir khawatir penumpang semakin sepi.

“Ongkos Pati-Purwodadi tarifnya masih sama. Kalau dinaikkan lagi mentok. Penumpang bisa habis,” ujar sopir mini bus jalur Pati-Purwodadi, Muhammad Arifin.

Menurutnya, sebelum ada kebijakan kenaikan harga BBM, pendapatan sopir di Kabupaten Pati sudah menurun setelah dihantam pandemi Covid-19. Penumpang sudah mulai berkurang.

Pendapatan ini semakin menurun akibat kebijakan kenaikan harga BBM. Sebelum ada kenaikan harga BBM, ia mendapatkan Rp50 ribu hingga Rp80 ribuan per pulang pergi (PP) dari Pati ke Purwodadi.

“Saat ini habis tinggal untuk solar. Tinggal Rp30-an ribu,” ujarnya kepada Mitrapost.com.

Baca Juga :   Video : Tak Ditemui Anggota Dewan Saat Audiensi, PMII Pati Mengancam Akan Gelar Aksi Demonstrasi

Ia menambahkan, biaya untuk membeli BBM semakin tinggi. Sebelum ada kenaikan harga BBM, ia menghabiskan Rp 110 ribu setiap pulang pergi (PP). Setelah naik, ongkos untuk membeli BBM ikut naik menjadi Rp 180 ribu hingga Rp 190 ribu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati