Pati, Mitrapost.com – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Narso menyayangkan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak memperingatkan petani untuk tidak menanam tembakau karena kemarau basah.
Menurutnya, dalam kondisi musim yang cenderung basah di tahun ini, kurang tepat petani menanam tembakau.
“Mestinya ada antisipasi sebelumnya. Entah itu peringatan dari BMKG tentang prediksi cuaca di musim yang akan datang seperti apa,” ucapnya kepada mitrapost.com belum lama ini.
Ia menambahkan, para petani tembakau harus mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) atau asuransi pertanian, agar petani tidak mengalami kerugian saat gagal panen.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati, Niken Tri Meiningrum menyebutkan bahwa tanaman tembakau di Pati banyak yang gagal panen. Adapun penyebabnya karena faktor cuaca yang kurang mendukung.
Berdasarkan data yang dimilikinya, luasan lahan tembakau tidak begitu besar. Yakni hanya seluas 374 hektar yang terletak di Kecamatan Batangan, Winong, Jaken, hingga Jakenan.