Pati, Mitrapost.com – Berdasarkan catatan yang dimiliki oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pati, ada puluhan kasus kebakaran di Bumi Mina Tani hingga bulan Oktober 2022.
Kepala Bidang (Kabid) Damkar Satpol PP Kabupaten Pati, Heru Kristanto mengungkapkan, kebakaran di Pati mencapai 62 kasus. Dari catatan tersebut, sejumlah kejadian tersebar di 15 kecamatan di Pati.
Menurutnya, jumlah kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Pati yang mencapai 16 kali terjadi kebakaran. Di susul kecamatan Margorejo dan Gabus masing- masing sebanyak 6 Kali. Kecamatan Kayen, Tambakromo, Gabus, Trangkil dan Jakenan masing-masing 4 kasus.
“Penyebab terjadinya kebakaran kebanyakan masyarakat lalai dan abai, seperti menyalakan kompor dan bediangan. Dia lalai bahwa di dekatnya juga ada barang-barang yang mudah terbakar. Sehingga api menjalar. Ada rumah, ada kandang sapi,” ujarnya.
Selain itu, Kecamatan Puncakwangi, Margoyoso dan Winong masing-masing sebanyak 3 kasus. Kecamatan Batangan terdapat 2 kasus. Sedangkan kecamatan yang hanya terdapat 1 kasus tersebar di Wedarijaksa, Gembong dan Sukolilo. Untuk kecamatan yang nihil Kasus berada di Dukuhsekti, Cluwak, Jaken dan Tayu.
Ia menambahkan, paling sering terjadi kebakaran disebabkan oleh konsleting listrik. Bahkan, konsleting listrik mencapai 16 kasus. Maka dari itu, Heru menghimbau kepada masyarakat untuk tetap rutin mengecek peralatan listrik yang ada.
“Masyarakat harus sering-sering wasapada. Jika ada yang kurang beres segera diganti yang baru, kayak kabel-kabel dan sekernya itu,” jelasnya kepada mitrapost.com belum lama ini.
Berdasarkan data yang ada, penyebab tertinggi lainnya berupa aktivitas memasak atau akibat dari kompor sebanyak 7 kasus dan bediang sapi mencapai 6 kasus.
Akibat pembakaran sampah terdapat 5 kasus, dari obat nyamuk dan putung rokok masing-masing 2 kasus. Serta kasus dibakar ada 1 kasus.
Sedangkan untuk penyebab lainnya terdapat 3 kasus dan belum diketahui peyebabnya ada 8 kasus. Akibatnya dari kasus kebakaran yang cukup banyak itu, kerugian secara total sebanyak mencapai Rp 5,1 milyar. (adv)
Redaksi Mitrapost.com