Pati, Mitrapost.com – Kejadian banjir dadakan akibat curah hujan yang tinggi baru-baru ini sangat dirasakan oleh para Petani di Pati selatan.
Tidak terkecuali di wilayah Desa Glonggong, Kecamatan Jakenan. Banjir yang terjadi pada Sabtu (12/11/2022) kemarin memang sudah surut.
Namun hingga hari ini, Senin (14/11/2022) genangan air di sawah belum juga surut.
Kepala Desa Glonggong, Rukin Prasetyo mengatakan, setidaknya 150 hektar lahan sawah di desanya terendam banjir.
“Karena luapan sungai Glonggong atau sungai Sentul, 100-an rumah terdampak. Sekolah SMPN 2 juga terdampak banjir. Musala, dan balai desa. Dampaknya juga sawah belum signifikan karena baru mempersiapkan tanam. Sawah ada sekitar 150 hektare,” kata dia.
Jelas Rukin, banjir dadakan terus datang ke Glonggong sepanjang tahun. Dari Januari hingga November tahun ini, total terjadi sepuluh kali kejadian banjir.
Banjir di lahan pertanian Desa Glonggong dan sekitarnya juga turut mendapatkan perhatian dari Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M Nur Sukarno.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten seharusnya tidak membiarkan masalah banjir di desa aliran Silugonggo berlarut-larut. Harus ada rehabilitasi secara menyeluruh di area sumber banjir.
“Tetapi yang lebih penting lagi mencari solusi untuk mengantisipasi banjir, misalnya rehabilitasi mulai hulu sampai hilir,” ungkap Sukarno, Senin (14/11/2022).
Pemkab Juga diminta untuk melakukan pemulihan pasca banjir bagi para korban. Bukan hanya logistik pangan, melainkan bantuan produktif yang bisa dimanfaatkan petani seperti pupuk dan benih.
“Kewajiban pemerintah Kabupaten Pati harus meringankan petani yang sawahnya kena banjir berupa bantuan benih atau pupuk,” tandasnya. (adv)
Wartawan Area Kabupaten Pati