DPRD Pati Suriyanto Dorong Petani di Pati Bisa Ciptakan Garam Dengan Kualitas Baik

Pati, Mitrapost.com – Anggota DPRD Kabulaten Pati, Suriyanto, mendorong petani garam di wilayah Kabupaten Pati dapat menciptakan garam dengan kualitas baik. Sehingga, produk yang dihasilkan bernilai jual tinggi dan dapat bersaing di pasar global.

“Kita dorong petani garam bisa menghasilkan produk yang berkualitas tinggi sehingga dapat bernilai jual tinggi dan mampu bersaing di pasar global,” ujar Suriyanto kepada Mitrapost.com pada Kamis (24/11/2022).

Selain itu, menurut politisi asal Desa Bendar itu, para petani garan harus memperhatikan packaging yang menarik dan pemasaran yang menggunakan media sosial sehingga jangkauannya lebih luas.

“Harus diperhatikan kemasan atau packaging yang menarik, aman dan tentunya tanah lingkungan. Jangan lupa pemasaran harus memanfaatkan media sosial, jangkauan sangat luas dan murah,”lanjutnya.

Sementara itu, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati juga mendorong para petani harus bisa menciptakan garam dengan kualitas baik.

Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) DKP Kabupaten Pati, Ari Wibowo. Ia mengatakan, petani garam di Pati tidak hanya fokus di produksi saja. Akan tetapi, juga bisa mengolah garam agar nilainya tinggi.

“Kalau petani hanya berkutat di produksi, tentu tidak akan ada perubahan. Seharusnya produksi, lalu bisa menjual menjadi olahan sendiri. Artinya, garam harus diolah dahulu. Mungkin kalau dengan washing plant bisa dibuat garam halus, dikemas, kemudian di situ nilai tambahnya akan menjadi lebih tinggi,” jelasnya.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati berencana akan mengupayakan petani garam agar memiliki posisi tawar. Dengan begitu, diharapkan penghasilan yang didapatkan semakin meningkat.

Ia berpesan kepada para petani untuk memproduksi garam yang berkualitas. Yakni tidak hanya dengan menjual produk dalam bentuk bahan baku saja, melainkan dikembangkan menjadi garam halus.

“Jadi saat ini ada program pemerintah yang baru dikembangkan, salah satunya washing plant. Atau mengolah menjadi garam halus, dikemas, kemudian di pasarkan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia berharap para petani dapat memproduksi garam halus secara rutin. Pasalnya, Pati merupakan penghasil garam terbesar nomor satu di Jawa Tengah.

“Kalau tahun kemarin sudah nomor empat se-Indonesia. Karena sekarang sudah banyak di Jawa Barat. Seperti Indramayu, mulai banyak lahan yang di garap untuk petambak garam. Tetapi untuk Jawa Tengah, kita masih nomor satu,” tandasnya. (Adv)