Pati, Mitrapost.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno mengungkapkan bahwaa daya beli masyarakat saat ini semakin menurun.
Hal tersebut disebabkan lantaran tingginya harga beberapa komoditas pangan hingga membuat semakin memperkecil keterjangkauan pada pangan, terutama bagi yang tergolong berpenghasilan rendah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Lembaga penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menyebutkan kestabilan harga bukan menjadi satu-satunyan penentu daya beli masyarakat. Namun, pertumbuhan ekonomi pasca Pandemi Covid-19 juga harus diperhatikan pemerintah.
Menurut penelitian CIPS, kebutuhan pangan merupakan komoditas yang mempunyai dampak signifikan terhadap konsumsi rumah tangga, khususnya pada masyarakat berpenghasilan rendah, yang dapat mencapai 50 persen.
Dampak kenaikan semua harga komoditas pangan ini akan menyebabkan masyarakat cenderung memilih makanan yang mengenyangkan dengan harga yang lebih murah, tapi belum tentu mencukupi kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh.
Lebih lanjut, M. Nur Sukarno mengimbau agar Pemerintah Kabupaten mendata dan melakukan operasi pasar terkait dengan kenaikan harga suatu komoditas.
“Memang kewajiban pemerintah mendata lonjakan kebutuhan dan ketersediaan barang. Supaya masyarakat tidak mengeluh ada kenaikan. Namun juga pelaku di on farm (petani) masih mendapat keuntungan,” tutur politisi dari Partai Golkar tersebut. (Adv)
Redaksi Mitrapost.com






