Pati, Mitrapost.com – Warga desa Purwokerto Kecamatan Kayen dan Desa Maitan, Tambakromo mengeluhkan lambatnya upaya perbaikan jalan ambrol yang menghubungkan dua desa setempat.
Sebelumnya diberitakan, pada Jumat (16/12/2022) telah terjadi longsor di jalan penghubung Purwokerto-Maitan. Akibat kejadian ini, hampir sepertiga jalan ambrol tidak bisa difungsikan.
Terhitung hingga hari ini, sudah 13 hari jalan ambrol tersebut belum diperbaiki. Terpantau pinggir jalan hanya dipasang pembatas jalan agar tidak dilewati kendaraan roda empat.
Jumadi warga desa Purwokerto mengaku, rusaknya jalan tersebut membuat aktivitas warga terganggu.
Untuk Kendaraan roda empat harus memutar sekitar tiga kilometer. Bukan hanya itu, jalur memutar juga lebih ekstrim, naik turun gunung.
“Lebih dari 10 hari yang lalu longsornya karena hujan deras dan membuat debit air sungai meningkat tinggi. Harus memutar yang roda empat. Karena jalan yang tersisa sudah sangat ngepres, juga terlihat ada retakan. Jadi dikhawatirkan kalau tiba-tiba ada longsoran lagi,” ujar dia.
Ia menginginkan agar jalan segera diperbaiki pasalnya mengingat jalan tersebut merupakan akses utama masyarakat.
“Harapannya tentu bisa segera bagus kembali. Baik jalan yang longsor ini ditangani atau dibuat jalur lagi tidak apa-apa. Yang penting aksesnya bagus,” kata dia.
Sementara Martinus Budi Prasetya, Kepala Pelaksana (Kalak) Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten pati saat diwawancarai terpisah mengaku sudah meninjau jalan ambrol yang dimaksud.
Sayangnya, Pemkab Pati tidak bisa berbuat banyak terhadap akses jalan rusak tersebut. Mengingat kerusakan jalan sangat parah dan medannya curam.
“Bukannya tidak tertangani tapi itu memang mahal. Longsoran tebing dengan ketinggian 35 meter dengan lebar 15 meter itu ditangani seperti apa. Kalau yang menangani BPBD sangat tidak mungkin,” ujar Martinus.
Diceritakannya bahwa pemerintah desa setempat sudah meminta agar lokasi tersebut bronjong, namun akses jalan belum memungkinkan.
“Kalau 6-10 meter bisa kita bronjong dari permukaan sungai itu. Itu juga sudah mahal. Itu juga wilayahnya OPD teknis dalam hal ini PU dan Bina Marga,” imbuhnya.
Martinus mengaku, BPBD Pati sudah mengajukan proposal bantuan dana hibah kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk rehabilitasi lokasi tersebut. (*)
Wartawan Area Kabupaten Pati