Mitrapost.com – Seorang anak mengalami gagal ginjal akut progresif atipikal usai mengonsumsi obat Praxion. Namun pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa kandungan dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG) dalam obat tersebut aman.
Hal ini pun menimbulkan tanda tanya. Pakar farmasi klinis Universitas Gadjah Mada (UGM), Zullies Ikawati mengatakan bahwa perlu uji klinis yang lebih lanjut untuk mengetahui apa penyebab gagal ginjal akut terjadi pada anak tersebut.
Ia pun mengatakan ada kemungkinan faktor lain yang menjadi penyebab anak tersebut terkena gagal ginjal akut.
“Kalau kita mengacu pada EG dan DEG, maka kandungan tersebut semuanya masih memenuhi syarat sehingga memang ada kemungkinan faktor lain,” kata Zullies saat konferensi pers yang dilakukan secara daring, Rabu (8/2) dilansir dari CNN Indonesia.
Lebih lanjut, menurutnya, ada dua faktor yang perlu diteliti lebih lanjut. Yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi penyakit lain yang diderita sang anak sebelumnya, yang menyebabkan ia kekurangan nutrisi, terutama kekurangan vitamin B dan D.
“Faktor internal adalah faktor dari pasien itu sendiri dan faktor eksternal di samping adanya toksikan, mungkin juga ada faktor-faktor yang lainnya. Jadi toksikan itu pun juga bisa bukan cuman EG dan DEG ya,” ujarnya.
Ia pun menyarankan pemerintah untuk melakukan pengujian bukan hanya pada kandungan EG dan DEG, melainkan pada hal-hal lain yang lebih luas.
“Saya rasa perlu dilakukan uji yang lebih luas, jadi bukan fokus hanya pada kandungan EG dan DEG. Harus dicari benar-benar penyebab pastinya,” kata dia soal penyebab gagal ginjal akut pada anak. (*)