Harga Cabai dan Bawang Tak Stabil, DPRD Pati: Perlu Ada Rekayasa Musim

Pati, Mitrapost.com – Anggota Komisi B DPRD Pati menyebut bahwa para petani perlu mengetahui teknologi rekayasa musim. Hal ini untuk mengantisipasi anjloknya harga komoditas pertanian.

Diberitakan sebelumnya, harga cabai dan bawang-bawangan di Kabupaten Pati menurun jelang Bulan Ramadan.

Sukarno menduga, hal ini disebabkan karena stoknya di Kabupaten Pati yang berlebih.

Hukum ekonomi, ketika permintaan pasar rendah dan supply dari produsen besar, maka harga akan menurun.

“Saat ini harga cabai sudah turun drastis, hal ini terkait dengan hukum pasar. Saat ini cabai dari Jabar, Jatim, Jateng sendiri sudah mulai panen sehingga stok permintaan pasar berlebih,” ujar Sukarno saat dihubungi Mitrapost.com.

Rekayasa musim dimaksudkan untuk mengendalikan hasil panen, sehingga mengurangi potensi over capacity panen raya.

“Sebenarnya untuk mengatasi komoditas sayur mayur termasuk cabai perlu ada rekayasa musim dan rekayasa teknik penanaman sehingga kendala terbesar di komoditas sayur mayur terjadi pada saat musim penghujan maupun hama bisa terkendali,” imbuh politisi dari Partai Golkar itu

Sementara kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santosa membenarkan adanya kelebihan stok kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di Pati, khususnya untuk komoditas cabai dan bawang merah lokal.

“Penurunan disebabkan karena stok barang melimpah di pasaran dan harga jual dari pedagang pengumpul turun. Sehingga pedagang di pasar menurunkan harganya ke konsumen,” kata Hadi Santoso, Kepala Disdagperin Pati.

Kondisi ini menurutnya sudah terjadi sejak pekan awal Bulan Ramadan. Diharapkan, stabilitas pasar kembali terjaga sebelum hari raya idul fitri 1444 H.(adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati