Pati, Mitrapost.com – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr. Joko Leksono Widodo, MM mengatakan bahwa HIV sudah ada obat gratis dari program Kemenkes (Kementerian Kesehatan) dan bagi masyarakat yang beresiko dan sering keluar bukan dengan pasangan pastikan untuk periksakan diri.
“Apabila dia reaktif atau dalam laboratorium yang dilakukan di pukesmas atau rumah sakit dia mengidap HIV maka harus dilakukan pengobatan,” ucapnya.
Pihaknya menambahkan, PDP (Perawatan Dukungan dan Pengobatan) bisa dilakukan di semua Puskesmas dan punya konsultan yang ada di rumah sakit.
Lebih lanjut, rumah sakit yang bisa menangani yaitu rumah sakit negeri seperti rumah sakit Soewondo dan rumah sakit Kayen.
Dinas Kesehatan mengimbau, kepada masyarakat yang beresiko dan sering keluar bukan dengan pasangannya mau memeriksakan diri.
“Terutama yang udah saya bilang tadi yang punya gejala sifilis, kencing nanah dan lain-lain harus segera periksa karena ada obatnya,” tandasnya.
Menurut keterangannya, obat tersebut program dari Kemenkes dan diperuntukkan bagi semua orang baik yang memiliki BPJS maupun tidak, tetap dinyatakan gratis.
Sebab, obat tersebut adalah obat program dari kemenkes dan sampai sekarang Dinkes masih di dropping oleh Kemenkes melalui Dinkes Provinsi.
Pihaknya mengatakan, bahwa obat tersebut sampai hari ini ready. Ready dalam artian siap dan tidak kurang.
Oleh sebab itu, seperti halnya seorang ibu hamil yang terkena HIV lalu minum obat ARV (Antri Retroviral) atau anti HIV penyakit tersebut tidak menular ke anaknya, karena virus itu tertekan oleh obat tersebut.
Menanggapi hal tersebut, pihaknya berharap ketika sudah berobat tidak boleh putus obat. Meskipun obat tersebut sifatnya seumur hidup tapi sangat efektif. (*)