Mitrapost.com – Anda mungkin masih asing dengan modus juice jacking. Ini adalah modus baru yang masih belum banyak diketahui masyarakat.
Juice jacking adalah serangan siber yang dilakukan melalui kabel USB yang tersambung ke salah satu stasiun pengisian umum. Pelaku melancarkan aksinya dengan menginfeksi perangkat pengguna dengan virus atau malware yang bisa mendeteksi tombol yang ditekan di ponsel hingga bisa mencuri data pribadi.
Bagi Anda yang sering kehabisan daya ponsel dan berniat mengisinya di tempat umum seperti bandara atau hotel, tampaknya kini harus mulai berhati-hati. Bisa saja seseorang telah memuat malware di kabel USB yang ada di sana.
Pencurian data bisa terjadi karena kabel USB membuka jalur ke perangkat Anda sehingga perangkat dapat berbagi data atau informasi. Namun biasanya ketika perangkat Anda tersambung melalui USB, ada peringatan yang muncul apakah Anda mempercayai perangkat tersebut atau tidak.
Pada kebanyakan ponsel, akan otomatis menonaktifkan transfer data. Namun dalam versi Android lama, tidak demikian. Sehingga pengguna perlu lebih berhati-hati.
Berikut ini tips menghindari modus juice jacking.
Pertama, hindari mengisi daya di stasiun pengisian umum atau pengisian saya dinding portabel. Sebaliknya, isilah daya di tempat yang aman seperti di rumah, mobil Anda, ataupun kantor.
Kedua, jika terpaksa gunakan stopkontak. Ini akan lebih aman karena data tidak dapat ditransfer dengan stopkontak AC biasa. Gunakan juga adaptor saat melakukan pengisian.
Ketiga, atur pengamanan perangkat lunak Anda. Pastikan selalu mengunci ponsel, pengaturan saat tersambung ‘charge only’, sehingga data tidak bisa dibagikan.
Keempat, pakai power bank saat bepergian. Sehingga Anda hanya akan menyambungkan power bank di tempat pengisian umum, alih-alih handphone.
Kelima, memakai pass through USB yang memungkinkan daya mengalir namun pin data pada pengisian daya USB tidak aktif, sehingga data tidak akan ditransfer.
Demikian mengenai modus juice jacking dan tips menghindarinya. (*)
Redaksi Mitrapost.com