Pati, Mitrapost.com – Batalnya gelaran Piala Dunia U-20 yang direncanakan di Indonesia, setidaknya berdampak pada perencanaan liga, bahkan klub sepak bola Persipa Pati.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Joni Kurnianto membenarkan akan hal tersebut.
Ia yang merupakan CEO Persipa Pati menyebut bahwa perencanaan di manajemen menjadi terganggu dan tidak sesuai.
“Iya karena juga dampak setelah pasca gagalnya Piala Dunia U-20 ini kan juga membuat perencanaan amboradol semua ini,” ucapnya saat diwawancarai.
Diketahui, gagalnya kejuaraan sepak bola usia muda tersebut, terjadi karena berbagai penolakan yang mencuat karena kehadiran tim Israel.
Salah satunya juga penolakan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Hal tersebut dikarenakan dengan datangnya timnas Israel dan mengibarkan bendera negara Israel maka melanggar konstitusi.
Joni Kurnianto mengaku, saat ini Persipa Pati sedang dilema antara memperpanjang para pemain atau melapaskan pemain.
Ia mengatakan, dengan ketidakpastian jadwal pelaksanaan liga 2 menjadikan tim belum ada pemasukan dari sponsor, yang masih enggan menjalin kerja sama kembali.
“Kita yang di club ini juga dilema, kalau kita ngambil pemain ya takutnya malah kelamaan, terus bayarnya pakai apa ya kan, dari pihak sponsor sendiri saja belum ada yang mau masuk karena belum jelas liganya,” terangnya.
Meskipun demikian, melalui tagline yang diusung yakni #waningeyel, pihaknya tetap optimis akan tetap mampu mengusung target awal tim, yakni bertahan di liga 2.
“kalau kita optimis nantinya, karena kita ya wani ngeyel,” singkatnya. (Adv)