Pati, Mitrapost.com – Anggota DPRD Kabupaten Pati Maesaroh menyebut kasus kekerasan pada perempuan dan anak di Pati banyak dipicu penggunaan sosial media (Medsos) dan internet.
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut mengimbau kepada para orang tua untuk mengawasi aktivitas anak saat bermedia berinternet, khususnya saat mengakses Medsos.
“Kasus pelecehan seksual di Pati tidak tiba-tiba, banyak pengaruh. Media sosial itu berpengaruh besar. Kadang di keluarga karena pendidikan dari Corona mau tidak mau pegang HP. Ada postingan orang tuanya tidak mengawasi,” hal ini diungkapkan Maesaroh saat menjadi bintang tamu Podcast NU Pati, Perempuan, Domestik hingga Politik.
Tak dipungkiri Media sosial yang kini jamak digunakan untuk bertukar link dan informasi pornografi. Pornografi menjadi pemicu pada anak-anak untuk mempraktikkan pada video-video yang mereka lihat.
Anggota Dewan asli Kecamatan Jakenan itu juga mengimbau kepada pengguna Medsos khususnya perempuan agar tidak mengumbar foto selfie yang vulgar di internet.
Hal tersebut dikhawatirkan bisa memicu kekerasan seksual, atau foto disalahgunakan diedit sedemikian rupa.
“Pelecehan seksual pada perempuan bisa dimulai dari selfie dan lain-lain,” terang Maesaroh.
Orang tua juga diminta meningkatkan keakraban dengan anak menambah pendidikan agama.
“Harus dengan agamanya kuat lingkungan keluarganya harus dibangun,” tandasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun Mitrapost sepanjang tahun 2022, Dinas Sosial P3AKB mencatat terdapat 24 laporan kekerasan yang korbannya adalah anak dan perempuan.
Sayangnya, jumlah tersebut bisa lebih tinggi mengingat masih banyak korban kekerasan di Pati yang belum berani melapor. (adv)
Wartawan Area Kabupaten Pati