Pati, Mitrapost.com – Warga disekitar lokasi pabrik yang berada di ruas jalan Pantura Pati-Juwana mengeluhkan bau busuk yang disebabkan limbah pengolahan ikan.
Tak hanya sebulan dua bulan, bau busuk yang dirasakan oleh warga tersebut setidaknya sudah terjadi hingga bertahun-tahun.
Sebagaimana pengakuan dari salah satu warga Desa Tambahsari Kecamatan Pati, Rukhul Mukmin (26) mengungkapkan setiap hari harus secara terpaksa menahan bau menyengat akibat limbah pabrik tersebut.
Bau busuk yang dihasilkan masih sangat terasa menyengat dari lokasi rumahnya yang kurang lebih berjarak 2 kilometer dari pabrik.
Ia juga mengaku akibat bau yang sangat menyengat terkadang membuatnya hingga sesak napas bahkan sering mual saat mencium bau tersebut.
“Padahal jaraknya juga lumayan jauh, tapi masih sangat terasa. Biasanya sekitar malam jam 7 itu baunya sangat terasa menyengat. Saking busuknya makan saja sampai pengen muntah,” ucapnya.
Tak hanya warga Tambahsari, Salah satu warga desa lain yang jarak rumah dengan pabrik lebih jauh sekitar 4 KM juga merasakan dampak bau busuk limbah pabrik tersebut.
Bahtiar (25) yang merupakan warga Tawangrejo Kecamatan Wedarijaksa juga merasakan bau yang sama dari Rukhul Mukmin.
“Waktunya tidak tentu, kadang habis Isya’ atau juga kadang juga tengah malam. Kalau angin ke Utara itu pasti baunya pasti nggak enak,” terangnya.
Merespon hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, Tulus Budiharjo menjawab bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan berjalan di masing-masing pabrik di sepanjang Jalan Pati-Juwana.
Yang mana pengecekan diantaranya dilakukan di Pabrik bernama Dua Putra, Indo Citra dan juga Bumi Indo.
“Pabrik itukan lokasinya berdekatan, jadi kita juga terus lakukan pengawasan. Sebetulnya juga sudah ada progres, bau busuknya sudah mulai berkurang. Laporan juga yang kita terima berkurang,” tegasnya. (Asy)
Redaksi Mitrapost.com