Eko mengungkapkan melalui Droping Air bersih yang dilakukan, diharapkan dapat sedikit membantu beban masyarakat terdampak kemarau panjang berupa kekurangan air bersih.
Ia juga menegaskan akan berkomitmen dan memantau langsung proses penyaluran air bersih selama beberapa hari ke depan.
Diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para masyarakat korban kekeringan yang terjadi di tahun ini.
“Mudah-mudahan dengan bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat terhadap kekurangan air bersih, semoga saja bisa tercukupi,” tambahnya.
Lebih lanjut, dalam penyaluran yang dilakukan pihaknya juga didampingi langsung oleh Kepala BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetyo.
Dalam sesi wawancara, Martinus mengatakan bahwa berdasarkan kajian risiko bencana kekeringan setidaknya terdapat 194 desa yang berpotensi terjadi kekeringan tahun ini.
Berdasarkan data yang telah ditetapkan, hingga kini wilayah yang dipastikan mengalami kekeringan yakni 60 desa.
Ia mengungkapkan bahwa sejauh ini, atensi dalam penanganan kekeringan sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pati melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD), instansi dan juga stakeholder yang didalamnya termasuk KPH Perhutani.