Mitrapost.com – Hujan deras disertai petir dan kilat memang memberikan rasa khawatir. Disebutkan dalam surat di Al-Quran bahwa petir dan guruh bertasbih memuji Allah SWT yang Maha Besar. Atas izin Allah, petir dilepaskan dan menimpa siapa saja yang dikehendaki oleh-Nya. Namun, hanya orang-orang kafir yang tetap meragukan kekuasaan-Nya.
وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهٖ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ مِنْ خِيْفَتِهٖۚ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيْبُ بِهَا مَنْ يَّشَاۤءُ وَهُمْ يُجَادِلُوْنَ فِى اللّٰهِ ۚوَهُوَ شَدِيْدُ الْمِحَالِۗ ١٣
Wa yusabbiḥur-ra’du biḥamdihī wal-malā`ikatu min khīfatih, wa yursiluṣ-ṣawā’iqa fa yuṣību bihā may yasyā`u wa hum yujādilụna fillāh, wa huwa syadīdul miḥāl
Artinya: “Dan guruh bertasbih dengan memuji-Nya, (demikian pula) malaikat karena takut kepada-Nya. Dia (Allah) melepaskan petir, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Sementara itu, mereka (orang-orang kafir) berbantah-bantahan tentang kekuasaan Allah, padahal Dia Mahakeras hukuman-Nya,” (QS Ar Ra’d: 13).
Dalam hadis yang bersifat sanad dhaif, Rasulullah SAW membaca doa berikut jika mendengar petir.
اللَّهُمَّ لا تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ، وَلا تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ ، وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ
Allahumma la taqtulna bighodobika wala tuhlikna biadzabika waafina qobla dzalika
Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau bunuh kami dengan murka-Mu, dan janganlah Engkau binasakan kami dengan azab-Mu, dan maafkanlah kami sebelum itu.”
Disebutkan pula dalam Kitab al-Muwaththa’ karya Imam Malik, ketika mendengar petir, Rasulullah SAW menghentikan pembicaraan lalu membaca doa berikut ini.
سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
Subhanalladzi yusabbihur ro’du bi hamdihi wal mala-ikatu min khiifatih
Artinya: “Maha Suci Allah SWT yang petir dan malaikat bertasbih memuji Allah SWT karena rasa takut kepada-Nya”
Demikian doa-doa yang dapat diamalkan saat mendengar petir. (*)
Redaksi Mitrapost.com