Keutamaan Menjaga Lisan, Terjaga Ibadah dan Agamanya

Mitrapost.com – Rasulullah SAW selalu mengingatkan umatnya untuk menjaga lisan. Seperti kata pepatah bahwa lidah lebih tajam dari pada pisau, perkataan yang tidak sengaja terucap juga dapat melukai hati yang berakibat retaknya ikatan persaudaraan. Padahal, di Islam sendiri kita diajarkan untuk menjaga hubungan dengan antar sesama.

Anjuran untuk menjaga lisan ini tertuang dalam surat Al Qaf ayat 18 yang berbunyi

مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Mā yalfiẓu ming qaulin illā ladaihi raqībun ‘atīd

Artinya: “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.”

Selain dapat memutuskan hubungan baik antar sesama, tidak menjaga lisan mendorong orang melakukan perbuatan buruk yang dibenci oleh Allah SWT, seperti ghibah (gosip), adu domba, membahas yang tidak bermanfaat dan bercanda berlebihan.

Baca Juga :   Keutamaan Menjaga Lisan Menurut Islam

Sementara itu, menjaga lisan juga memiliki keutamaan-keutamaan berikut.

Diangkat derajatnya

Dalam sebuah hadis Bukhari, dari Abdullah bin ‘Amru, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seorang muslim adalah orang yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.”

Terselamatkan dalam urusan agama

Hendaknya kaum muslimin menjaga lisannya untuk menjaga agamanya dan ibadahnya. Dalam hadis riwayat Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, “Hendaklah engkau lebih banyak diam, sebab diam dapat menyingkirkan setan dan menolongmu terhadap urusan agamamu.”