Mitrapost.com – Pada musim kemarau ini, Embung Plalar yang berlokasi di Desa Kaliwuluh, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah mengering.
Kepala Desa Kaliwuluh, Suratmin menyebut jika kondisi itu sudah terjadi sejak hujan tidak turun.
“Embung Plalar kering sejak tidak ada hujan. Itu kan tidak bisa menampung air. Kalau hujan ada (air), kalau tidak ada hujan ya sudah hilang (airnya),” ujarnya dilansir dari Kompas.
Padahal, embung tersebut biasanya menjadi sumber irigasi pertanian di Desa Jomblang. Dan rencananya akan juga difungsikan sebagai objek wisata dengan dilengkapi track untuk jogging.
“(Embung) untuk pengairan sawah Desa Jomblang,” terang Suratmin.
“Kalau airnya penuh terus bisa untuk wisata sebetulnya. Arah ke depan saya gitu,” lanjutnya.
Lebih lanjut, ia menyebut aktivitas pertanian tak begitu terganggu meski embung kering. Hal itu karena masih ada air dari sungai sudetan Waduk Gajah Mungkur.
“Pertanian di Kaliwulung selama air dari Gajah Mungkur itu tidak mati itu masih aman. Warga terbantu dari situ. Kalau tidak, tidak bisa tanam saat ini,” jelasnya.
Area yang tak terjangkau oleh kedua sumber itu, juga masih bisa produktif karena dibuatkan sumur dalam untuk sumber airnya.
“Titik-titik yang sulit (air) kita kasih sumur dalam. Sehingga bisa mengaliri sawah yang lebih luas,” terang Suratmin.
Sementara itu, salah satu warga Desa Kaliwuluh bernama Anik (41) mengaku lebih memilih untuk menanami lahannya dengan tanaman jagung.
“Tahun ini tidak bisa tanam padi karena tidak ada air dan ada hama tikus. Ini saya tanamin jagung yang tidak butuh banyak air,” paparnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com