Mitrapost.com – Salah satu hal yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah mengucapkan basmalah saat akan memulai aktivitas sehari-hari. Menurut beberapa hadits, terdapat kondisi-kondisi tertentu dimana dianjurkan mengucap basmalah secara lengkap, yakni ‘Bismillahirrahmanirrahim’ atau ‘Bismillah’.
Dilansir dari laman Muslim, berikut saat-saat yang dianjurkan untuk mengucap basmalah secara lengkap.
Saat membaca Al-Quran
Saat membaca Al-Quran, khususnya ketika memulai membaca awal-awal surat di dalamnya, kecuali pada surat At-Taubah. Basmalah merupakan ayat yang diturunkan bersamaan dengan setiap surat di dalam Al-Quran, kecuali surah At-Taubah.
Saat menulis surat, buku-buku dan jurnal, serta saat berkhotbah
Hal tersebut mencontoh kebiasaan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW memulai surat yang ditulis kepada para raja, termasuk Heraclius kaisar Romawi.
بسم الله الرحمن الرحيم، من محمد رسول الله، إلى هرقل عظيم الروم
“Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dari Muhammad, Utusan Allah, kepada Heraclius, yang agung di Roma.”
Kebiasaan ini juga dilakukan nabi-nabi sebelumnya, seperti surat Nabi Sulaiman AS kepada Bilqis. Allah SWT dalam Surat An-Naml ayat 29-31;
قَالَتۡ يٰۤاَيُّهَا الۡمَلَؤُا اِنِّىۡۤ اُلۡقِىَ اِلَىَّ كِتٰبٌ كَرِيۡمٌ
اِنَّهٗ مِنۡ سُلَيۡمٰنَ وَاِنَّهٗ بِسۡمِ اللّٰهِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِيۡمِۙ
اَلَّا تَعۡلُوۡا عَلَىَّ وَاۡتُوۡنِىۡ مُسۡلِمِيۡنَ
Qālat yā ayyuhal-mala`u innī ulqiya ilayya kitābung karīm
Innahụ min sulaimāna wa innahụ bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
Allā ta’lụ ‘alayya wa`tụnī muslimīn
Artinya: “Dia (Balqis) berkata, ‘Wahai para pembesar! Sesungguhnya telah disampaikan kepadaku sebuah surat yang mulia.’ Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman yang isinya, ‘Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri’.”
Kemudian, berikut saat-saat yang dianjurkan untuk mengucap ‘Bismillah’ saja.
Ketika berwudu
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada salat bagi yang tidak memiliki wudu. Dan tidak ada wudu bagi yang tidak membaca bismillah di dalamnya,” (HR. Abu Daud no. 101 dan Ibnu Majah no. 399. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini hasan).
Saat menaiki kendaraan dan keluar rumah
Allah Ta’ala berfirman dalam surat Hud ayat 41 yang berbunyi;
وَقَالَ ٱرْكَبُوا۟ فِيهَا بِسْمِ ٱللَّهِ مَجْر۪ىٰهَا وَمُرْسَىٰهَآ ۚ إِنَّ رَبِّى لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Wa qālarkabụ fīhā bismillāhi majr)hā wa mursāhā, inna rabbī lagafụrur raḥīm
Artinya: “Dan Nuh berkata, ‘Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’.”
Nabi SAW juga bersabda, “Apabila seseorang keluar dari rumahnya kemudian dia membaca doa, ‘Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, laa hawla wa laa quwwata illa billah’ (Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan, kecuali dengan-Nya). Maka, disampaikan kepadanya, ‘Kamu diberi petunjuk, kamu dicukupi kebutuhannya, dan kamu dilindungi.’ Seketika itu setan-setan pun menjauh darinya. Lalu, salah satu setan berkata kepada temannya, ’Bagaimana mungkin kalian bisa mengganggu orang yang telah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi.’
Saat menyembelih dan berburu
Berdasarkan firman Allah Ta’ala dalam surat Al-An’am ayat 118;
فَكُلُوْا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللّٰهِ عَلَيْهِ اِنْ كُنْتُمْ بِاٰيٰتِهٖ مُؤْمِنِيْنَ
Fa kulụ mimmā żukirasmullāhi ‘alaihi ing kuntum bi`āyātihī mu`minīn
Artinya: “Maka, makanlah dari apa (daging hewan) yang (ketika disembelih) disebut nama Allah, jika kamu beriman kepada ayat-ayat-Nya.”
Sebelum makan
Berdasarkan hadits Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW berkata pada seorang anak, “Wahai anak, sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari apa yang di hadapanmu.”
Sebelum melakukan hubungan suami istri
Rasulullah SAW dalam hadits Bukhari dan Muslim bersabda, “Sekiranya saat mereka mendatangi isterinya membaca, ‘Bismillahi allahumma jannibnisy syaithaana wa jannibisy syaithaana ma razaqtanaa.’ Lalu mereka pun ditakdirkan mendapat keturunan dari hasil pergaulan itu, atau mereka dikaruniai anak, maka ia tidak akan diganggu oleh setan selama-lamanya.”
Saat sakit
Seorang muslim yang merasakan sakit pada salah satu anggota tubuhnya, dianjurkan untuk meletakkan tangan kanannya pada bagian yang sakit tersebut sembari membaca ‘bismillah’ dan membaca doa.
Berdasarkan hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda “Letakkan tanganmu pada tempat yang sakit di badanmu dan ucapkanlah, ‘Bismillah.’ sebanyak tiga kali. Dan ucapkan juga sebanyak tujuh kali, ‘Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-nya, dari keburukan apa yang kurasakan dan kukhawatirkan’.”
Saat meletakan mayit ke liang lahat
Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu mengisahkan, “Bahwasanya apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam meletakkan mayit di dalam kubur, maka beliau mengatakan, ‘Bismillahi wabillahi wa’alamillati’ dan dalam riwayat lain dengan lafadz ‘wa’ala sunnati rasulillah’ (Dengan nama Allah dan aku bersumpah dengan nama-Nya serta di atas ajaran/sunah Rasulullah),” (HR. Abu Dawud no. 3213, Tirmidzi no. 1046, dan Ibnu Majah no. 1550).
Ketika akan tidur di malam hari
Berdasarkan hadits Abu Dawud, Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersiap tidur di malam hari, beliau berdoa, “‘Ya Allah, aku rebahkan diriku. Ampunilah semua dosaku, cacatkanlah setanku, lepaskanlah gadaiku, dan jadikanlah aku berada pada jajaran yang tinggi bersama malaikat.’”
Demikian beberapa kondisi saat mengucap basmalah. (*)
Redaksi Mitrapost.com