Apa Itu Istidraj dan Bagaimana Ciri-cirinya?

Mitrapost.com – Setiap kesulitan dan kegagalan dalam hidup merupakan cobaan dari Allah SWT agar kita senantiasa mengingat-Nya.

Cobaan tidak hanya berupa kesulitan saja, namun juga dapat berbentuk kenikmatan dunia. Harta melimpah, kesuksesan, popularitas dan semua kemudahan yang didapat dalam hidup merupakan ujian untuk menguji keimanan hamba-Nya.

Sedangkan mereka yang mendapat segala kenikmatan, namun sering melakukan maksiat merupakan suatu bentuk istidraj. Manusia yang terjebak kenikmatan tersebut akan lupa bahwa semuanya adalah titipan dari Allah SWT, sehingga membuatnya lalai beribadah kepada-Nya.

Dalam surat Al-‘Araf ayat 182-183, Allah SWT mengingatkan :

وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَ، وَاُمْلِيْ لَهُمْۗ اِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ

Wallażīna każżabụ bi`āyātinā sanastadrijuhum min ḥaiṡu lā ya’lamụn. Wa umlī lahum, inna kaidī matīn

Artinya: “Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. Dan Aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh.”

Dilansir dari NU Online, seseorang yang terjebak dalam istidraj merasa nyaman dengan kenikmatan duniawi, sehingga tak jarang mereka terlena dan melakukan maksiat. Hal itu membuat mereka semakin jauh dari Allah SWT. Istidraj juga dapat membuat seseorang lupa akan hakikat hidup di dunia dan tidak menyadari bahwa setiap perilaku akan mendapat balasan di akhirat kelak.

Allah SWT dalam surat Al-An’am ayat 44 yang berbunyi;

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

Fa lammā nasụ mā żukkirụ bihī fataḥnā ‘alaihim abwāba kulli syaī`, ḥattā iżā fariḥụ bimā ụtū akhażnāhum bagtatan fa iżā hum mublisụn

Artinya: “Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”

Dilansir dari laman Narasi, berikut ciri-ciri sifat istidraj;

Merasa bahwa yang didapatkan karena usaha pribadi bukan karena Allah.

Jarang sakit walaupun jarang beribadah.

Mendapatkan rezeki yang lancar dan tidak pernah merasa butuh Allah SWT.

Merasa tenang walaupun sering meninggalkan ibadah.

Jarang terkena musibah meskipun tidak pernah menjalankan ibadah dan sering melakukan maksiat. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati