Bencana Kekeringan, 85 Persen Lahan di Pati Tak Bisa Ditanami

Pati, Mitrapost.com – Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengungkapkan kurang lebih 85 persen lahan pertanian tidak dapat ditanami menyusul kekeringan yang berkepanjangan dampak El Nino.

Menurutnya, mayoritas lahan petani di Kabupaten Pati menggantungkan pengairan pada tadah hujan (musim hujan). Sehingga ketika terjadi kemarau panjang seperti pada saat ini, mereka tidak bisa melakukan penanaman di lahannya.

“Dengan kondisi saat ini sangat berdampak bagi para petani. Soalnya patani kita kurang lebih 85 persen petani yang memakai tadah hujan,” katanya saat membuka acara Pelatihan Petani Pemakai Air (P3A) pada hari Selasa (31/10/2023) di ruang Penjawi.

Ia berharap permasalahan ini dapat segera dipecahkan agar para petani bisa dapat bercocok tanam kembali. Henggar memberi saran supaya di beberapa tempat dilakukan pengeboran untuk air bersih.

“Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Kabupaten Pati memiliki karakteristik yang berbeda. Seperti di daerah Wedarijaksa yang masih terdapat air untuk bercocok tanam, meskipun di tempat lain sudah tidak ada lagi yang bercocok tanam,” tuturnya.

Henggar juga berharap bencana kekeringan yang melanda di Wilayah Kabupaten Pati agar segera berakhir. Dan para petani bisa bercocok tanam kembali.

“Semoga bulan depan bisa turun hujan. kita mendoakan untuk para petani di pati ini segera bisa bercocok tanam kembali,” paparnya. (Emka)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati