Pati, Mitrapost.com – Hingga kini upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Pati masih terus dilakukan melalui berbagai program, mengingat masih adanya kasus stunting di Bumi Mina Tani.
Berdasarkan data e-PPGBM pada triwulan ke-1 tahun 2023, dari 104.141 jumlah Balita di Pati dan 77.231 Balita yang tertimbang, ada sebanyak 5,75 persen yang mengalami stunting.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, Aviani Tritanti Venusia menyebut prevalensi tersebut mengalami kenaikan apabila disandingkan pada data tahun 2022 lalu, yang mana 5,5 persen menjadi 5,75 persen.
“Di Pati banyak, dari e-PPGBM bulan Agustus itu terakhir ada 5,75 persen. Jika disandingkan tahun 2022 lalu, naik sedikit gak jauh beda yakni 5,5 persen,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Endah Sri Wahyuningati mengatakan deteksi dini kasus stunting penting dilakukan.
Pendeteksian dini kasus stunting, jelasnya, dapat dilakukan melalui kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang ada di setiap daerah.
“Melalui kegiatan Posyandu bisa terdeteksi sejak dini,” ujar Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Pati tersebut.
Dengan melakukan deteksi dini, harapannya kasus stunting bisa segera ditangani. Dan pada akhirnya berdampak pada penurunan angka stunting. (adv)
Redaksi Mitrapost.com






