Pati, Mitrapost.com – Jelang akhir tahun 2023, terpantau komoditas pada beras di pasar tradisional wilayah Kabupaten Pati belum ada tanda-tanda mengalami penurunan harga.
Pada hari ini, Jumat (15/12/2023) tercatat dari pantauan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, beras berjenis premium masih di angka Rp14.000 per kilogram, sedangkan untuk beras medium berkisar Rp13.000 per kilogram.
Melalui Kepala Bidang Perdagangan Disdagperin Kabupaten Pati, Kuswantoro menuturkan bahwa harga beras selama tiga bulan terakhir masih stabil meskipun dalam angka yang tinggi.
“Beras selama dua sampai tiga bulan yang lalu merangkak, premium yang kategori bagus angka patah di bawah 10 persen masih jadi pilihan. Jadi udah stuck dan di bulan akhir 2023. Beras sejak bulan lalu sudah kami antisipasi jelang Nataru (Hari Natal dan Tahun Baru 2024), adapun daerah yang kritis tetapi dengan adanya impor dan lain sebagainya,” jelas Kuswantoro.
Menurutnya, harga kebutuhan beras masih tetap tidak mengalami penurunan meskipun sebelumnya diprediksi harga beras akan turun di bulan Desember 2023.
“Dulu kita (Pemerintah Kabupaten dan Pusat) telah memprekdiksi kalau Desember nanti akan turun. Alhasil kenyataannya tidak, masih sama di sini terus. Gak mengalami penurunan harga. Sehingga apa, masyarakat tidak punya pilihan untuk mencukupi kebutuhan hidup terpaksa membeli beras dengan kualitas yang terbaik meskipun harus menebus dengan harga sedemikian rupa,” imbuhnya.
Sementara itu, meskipun memasuki akhir tahun 2023, beras belum mengalami penurunan harga. Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kabupaten Pati kini tengah menyediakan beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP).
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Disketapang Pati, Alfianingsih Firmanwigawati menyatakan bahwa dengan menyediakan beras itu bertujuan menurunkan harga beras di pasaran dan tentunya tidak memberatkan masyarakat.
“Kita setiap hari selalu buka dan kita menyediakan beras SPHP namanya. Dan beras itu digunakan untuk stabilisasi harga. Dan saat ini kan beras masih cukup tinggi, makannya kita gunakan untuk stabilisasi harga. Kita hargai beras itu seharga Rp53.500 per lima kilogram, sehingga kalau secara satu kilonya itu, Rp10.700 per kilogram,” jelas wanita yang kerap disapa Fifin. (*)