Pati, Mitrapost.com – Momen Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 semakin dekat. Dimana akan berlangsung tepat pada 14 Februari 2024, baik Pemilu legislatif, Pilpres dan Pilkada secara serentak.
Dalam hal ini, program jemput bola tengah menjadi jalan paling efektif dalam mempercepat perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP).
Dengan menerjunkan tim khusus, satuan pendidikan di wilayah Kabupaten Pati disasar untuk perekaman bagi pemilih pemula atau pelajar yang sudah berusia 17 tahun yang sudah memenuhi syarat dan ketentuan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pati, Sutikno Edi mengatakan jemput bola paling efektif yakni di lingkup sekolah maupun desa masing-masing.
Menurutnya, jemput bola tersebut juga harus ada kerja sama dari pihak sekolah, camat, kepala desa bahkan orang tua juga. Mengingat banyak anak pelajar di Pati yang bersekolah di luar kabupaten sangat banyak.
“Sehingga yang paling efektif itu kita kalau jemput bola. Karena kalau kita jemput bola, bisa dapet banyak. Apalagi yang tidak sekolah banyak, sehingga yang tahu itu kepala desa masing-masing. Makannya kemaren kita sudah membuat surat edaran dari bupati dan menyurati camat untuk menggerakkan kepala desanya termasuk lurah-lurahnya. Bahwasannya disini anak yang berusia 17 tahun dan di februari nanti itu segera lakukan perekaman,” jelasnya.
Lebih lanjut, meskipun saat ini sudah melakukan berbagai jemput bola termasuk di sekolah, Sutikno mengaku hanya mendapatkan 30-80 pemilih pemula yang melakukan perekaman e-KTP. Padahal, jumlah Data Pokok Pendidikan (Dapodik) siswa yang harus dilakukan perekaman berkisar 200 pemilih pemula.
“Kemaren saya kita melakukan jemput bola di sekolah itu hanya mendapatkan 30 siswa sampe 80, 87 siswa saja. Padahal harusnya sekitar 200, 215 siswa. Dan di situ karena sebagian siswanya ada yang PKL, study tour dan lainnya. Dan kita kan tidak bisa terus disitu, karena kita udah dua hari di sana,” imbuh dia.
Pihaknya menambahkan, perekaman e-KTP di lingkungan SMA, SMK, dah MA semata-mata bertujuan untuk melindungi hak pilih bagi siswa yang menjadi pemilih pemula di tahun 2024.
Kendati demikian, mengingat saat ini beberapa satuan pendidikan di wilayah Kabupaten Pati ada yang class meeting, bahkan libur setidaknya ada kesadaran dari pelajar yang dikategorikan pemilih pemula untuk segera perekaman e-KTP untuk mensikronisasikan data kependudukan juga.
“Kemudian ada anak yamg sekolah diluar Kabupaten Pati yang izin waktu ada class meeting. Artinya ada kesadaran juga disini. Terus juga waktu libur harusnya pemilih pemula free, tidak ada kegiatan. Apalagi yang non Dapodik harusnya melakukan perekaman di desa masing-masing. Jadi harapannya juga ada kesadaran dari mereka, karena beranggapan kalau tidak butuh KTP, tidak segera melakukan perekaman. Padahal ini penting untuk menggunakan hak pilihnya mereka,” tutup Sutikno. (*)






