Mitrapost.com – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa pengawasan penyaluran pupuk harus diperketat.
Jokowi mewanti-wanti distribusi harus dikontrol mulai dari distributor hingga pengecer. Dan tidak boleh dijual yang bukan petani.
“Ya itu harus dikontrol terus, distributor, pengecer, dikontrol jangan sampai pupuk subsidi dijual ke tempat yang bukan petani,” kata Jokowi usai meninjau penanaman padi di Banyumas, Jawa Tengah, seperti dilihat di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (3/1/2023).
Jokowi juga mengatakan terdapat kebocoran dalam proses distribusi. Maka dari itu, semua harus diawasi.
“Memang ada kebocoran begitu tapi semua akan diawasi dan dikontrol,” tutur Jokowi.
Dalam hal ini, Jokowi berencana akan menembah anggaran subsidi pupuk senilai Rp14 triliun.
“Sehingga di 2024 ini, saya sudah ngomong ke Menkeu agar subsidi pupuk ditambah senilai, angka hitung-hitungan kita, Rp 14 triliun harus ditambah, untuk menutup kekurangan pupuk yang ada di lapangan,” ujar Jokowi dalam siaran di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (2/1/2024).
Ia menyebut Menteri Keuangan bersama dengan Menteri Pertanian dapat merealisasikan tambahan pupuk tersebut.
“Tadi saya panggil tadi pak Dirut Pupuk Indonesia, stok untuk awal tahun ini seperti apa? sangat Siap pupuk bersubsidi sangat siap. Yang kita berusaha nanti untuk yang semester keduanya, artinya yang Rp 14 triliun untuk semester kedua,” kata Jokowi.
Redaksi Mitrapost.com