Pati, Mitrapost.com – Ahmadi (46 tahun), salah satu seorang petani Bawang Merah di Desa Bulumulyo, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati menyampaikan keluh kesahnya. Saat ditemui Wartawan Mitrapost, Sabtu (20/01/2024), Ahmadi menceritakan tentang harga bawang merah anjlok atau harga tidak stabil.
Ahmadi mengatakan, di bandingkan dengan tahun kemarin harga bawang merah masih bersahabat dengan petani. Tahun kemarin harga bawang merah mencapai 30 ribu ke atas per-kilo dari petani.
“Sekarang yang kecil-kecil harganya antara 7 ribu, 8 ribu sampai 9 ribu. Sedangkan yang besar-besar harganya 14 ribu, 15 ribu sampai 16 ribu”, ucap Ahmadi.
Ahmadi, juga mengeluhkan keadaan saat ini. Cuaca yang tidak menentu sehingga hasil panennya tidak maksimal dibandingkan dengan tahun kemarin. Tahun ini, di daerah Batangan yang hasil panennya bagus hanya mencapai 30 persen selebihnya 70 persen hasil panennya tidak maksimal.
“Banyak yang gulung tikar petani saat ini. Pertama kendalanya cuaca, sehingga banyak yang tidak jadi. Kedua, harganya yang tidak stabil, sudah tidak jadi malah harganya murah”, ucapnya.
Ahmadi, juga mengatakan bawang merah ini akan saya jual ke tengkulak-tengkulah dan nantinya Mereka akan menjualnya ke pasar-pasar daerah Semarang, Surabaya, dan Jakarta.
Lebih lanjut, Ahmadi mengatakan dengan lahan 5.000 m² biasanya mendapatkan hasil 5 ton. Tetapi dengan melihat bawang merah yang kurang bagus maka hasilnya pun turun.
Dibandingkan dengan tahun kemarin, biaya kuli dengan hasil saat ini tidak sebanding. Untuk biaya kuli ibu-ibu 90 ribu (satu hari). Sedangkan Bapak-bapak 150 ribu (satu hari). (iwp).

Wartawan Mitrapost.com