Magelang, Mitrapost.com – Longsor terjadi di 10 titik yang tersebar di wilayah Kecamatan Salaman dan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Wasono mengungkapkan bahwa longsor yang terjadi pada Minggu (25/2/2024), dipicu hujan deras yang melanda wilayah tersebut.
“Berdasarkan assessment yang dilakukan rekan-rekan satgas tadi tercatat 10 laporan tanah longsor sampai dengan malam hari ini. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat menjadi penyebab utama tanah longsor tersebut,” ujarnya.
Sepuluh titik longsor itu diantaranya adalah di Kecamatan Salaman yaitu Dusun Berodan dan Kalipucung Kulon Desa Kalirejo. Kemudian di Dusun Kalisat dan Dusun Kebon Mentok Desa Paripurno.
Sedangkan Kecamatan Borobudur yaitu di Dusun Onggosor, Dusun Gedangsambu, dan Dusun Secang, Desa Giritengah. Selanjutnya di Dusun Parakan Desa Giripurno dan Dusun Tanjung Desa Ngadiharjo.
Longsor tersebut diantaranya menyebabkan satu rumah rusak sedang, tujuh rumah rusak ringan, dan sembilan rumah terancam.
“Di Dusun Berodan Desa Kalirejo, Salaman dilaporkan ada empat orang luka ringan. Karena pada saat kejadian material longsoran menghantam dapur rumah yang kebetulan di dalam ada empat orang tersebut sedang bekerja membuat makanan grubi,” jelasnya.
Lonsor juga menyebabkan ruas jalan di sejumlah titik tertutup. Sejumlah rumah juga terisolir.
“Seperti di Dusun Onggosoro, Desa Giritengah, Borobudur beberapa rumah terisolir dan akses jalan untuk usaha tani tertutup material longsoran setebal 0,5 hingga 2 meter,” katanya.
Upaya penanganan pun sempat dilakukan pada malam hari oleh BPBD Kabupaten Magelang bersama relawan dan warga setempat, dan akan dilanjutkan pada hari ini.
“Mengingat saat ini malam hari dan tanah masih labil di beberapa titik, untuk keselamatan bersama, maka kerja bakti akan dilanjutkan besok Senin (26/2/2024),” jelasnya.
Masyarakat pun diimbau untuk waspada khususnya yang berada di dekat lokasi tebing dan bukit.
“Masyarakat harus senantiasa memperhatikan wilayah di sekitar, khususnya mereka yang tinggal di dekat kemiringan yang dikelilingi tebing atau bukit,” pungkasnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com