Pati, Mitrapost.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati bicara tentang fenomena sekolah dasar di Pati yang kurang siswa, utamanya saat penerimaan peserta didik baru. Pihaknya menyatakan program Keluarga Berencana (KB) sedikit banyak memengaruhi hal ini.
Pasalnya, zaman dulu orang tua memiliki 5 hingga 6 anak, namun kini hanya 1 hingga 2 anak di satu keluarga. Hal tersebut pula yang membuat jumlah anak yang memasuki usia sekolah dasar menjadi lebih sedikit.
“Iya pasti lah, kalau dulu itukan satu keluarga anaknya bisa 5-6, sekarang dengan kesadaran masyarakat merencanakan kelahiran atau KB itu berhasil jadi jumlah anak menjadi lebih sedikit,” terang Muntamah, anggota Komisi D DPRD Kabupaten Pati.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa DPRD Pati juga sudah banyak mendapatkan keluhan dari satuan pendidikan terkait menimnya siswa pendaftar sekolah dasar. Untuk saat ini, guna meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran disarankan agar sekolah melakukan re-grouping.
“Saat ini memang banyak SD yang mengeluhkan input siswanya kurang. Itu tadi solusinya regrouping, kalau tidak di daerah terpencil,” lanjutnya.
Adapun program KB ditujukan untuk mengendalikan laju pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia. Jumlah penduduk yang besar berpotensi memunculkan berbagai permasalahan, seperti perekonomian terhambat, angka pengangguran meningkat, hingga kriminalitas meningkat. (Adv)
Redaksi Mitrapost.com