Mitrapost.com – Gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di laut selatan, Jawa Barat hingga Jawa Tengah.
Kepala Kelompok Teknisi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena musim angin timur masih berlangsung hingga kini. Pola angin dominan bergerak dari arah timur laut hingga tenggara dengan kecepatan 4-20 knot.
“Gelombang tinggi masih berpotensi terjadi karena musim angin timur masih berlangsung hingga saat ini,” ujarnya dilansir dari Antara Jateng.
Pada laut selatan Jabar-Jateng, tinggi gelombang pada hari Senin-Selasa, 2-3 Agustus 2024 pukul 19.00 WIB diperkirakan mencapai 1,25-2,5 meter atau masuk kategori sedang. Sedangkan sebelumnya, tinggi gelombang sempat mencapai 2,5-4 meter atau masuk kategori tinggi.
“Tinggi gelombang hari Senin (2/9) hingga Selasa (3/4), pukul 19.00 WIB, memang masuk kategori sedang. Akan tetapi pada periode Selasa (3/9), pukul 19.00 WIB, hingga Rabu (4/9), pukul 19.00 WIB, gelombang tinggi kembali berpotensi terjadi di wilayah Samudra Hindia selatan Jabar-Jateng,” ujarnya.
Karena kondisi tersebut para nelayan pun diminta untuk berhati-hati dan tetap waspada saat melaut. Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter dinilai berisiko terhadap perahu nelayan.
Sedangkan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang.
Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko terhadap kapal feri. Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter akan berisiko terhadap kapal berukuran besar seperti kapal kargo serta kapal pesiar.
“Namun, kami mengimbau para pengguna jasa kelautan khususnya nelayan agar selalu memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran sebelum berangkat melaut,” katanya. (*)
Redaksi Mitrapost.com