Mitrapost.com – Seorang pemuda berinisial F (19) meninggal dunia di perlintasan kereta api Krapyak, Merbung Klaten Tengah.
Warga Kecamatan Klaten Tengah mengungkapkan bahwa korban tertabrak kereta api Singasari 103 jurusan Blitar-Pasar Senen.
“Kejadian hari Jum’at tanggal 22 November 2014 sekitar pukul 21.30 WIB. Lokasi di perlintasan Krapyak, Klaten Tengah, korban warga Kecamatan Klaten Tengah,” jelas Kapolsek Kota AKP Suyono, dikutip dari Detik News, pada Sabtu (23/11/2024).
Ia mengatakan kejadian ini berawal ketika warga melihat korban di perlintasan menuju arah barat. Sempat dikejar warga akan tetapi gagal.
“Tidak terkejar, tidak lama dari arah timur ke barat melintas kereta api Singasari 130-7 kemudian warga memanggil penjaga perlintasan dan menghubungi pihak stasiun untuk mengecek,” terang Suyono.
“Korban mengalami luka di bagian kepala belakang, pinggang, kaki kiri patah dan meninggal dunia. Korban kemudian dibawa ke rumah duka,” imbuh Suyono.
Korban disebut sebelumnya lari menuju ke tengah rel kereta api. Warga juga sempat mengejar korban dan meminggirkannya.
“Pertama di tengah rel terus minggir. Dek e mlayu meneh tak tututi ora nyandak (lari lagi saya kejar tidak ketemu), setahu saya sudah minggir tapi kok kereta mandek,” kata Muhari.
Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop 6, Krisbiantoro mengatakan kejadian ini dilaporkan masinis di km 139+0 jalur hilir Klaten – Srowot pukul 21.32 WIB.
“Dari keterangan masinis, orang pejalan kaki tersebut tak bereaksi ketika lampu lokomotif menyorot terang ke arahnya, dan suling lokomotif dibunyikan berulang kali dari kejauhan. Masinis sempat mengurangi kecepatan dan karena laju KA yang kencang, temperan pun terjadi dan korban terpental ke sisi kanan jalur KA,” terang Krisbiantoro saat diminta konfirmasi detikJateng.
Krisbiantoro lalu mengatakan masinis sempat berhenti luar biasa (BLB) untuk melakukan pengecekan rangkaian lokomotif dan berkoordinasi dengan petugas PAM.
“Lokomotif dinyatakan aman, dan melanjutkan perjalanan, pukul 21.49 WIB korban ditemukan dalam kondisi luka berat di sebelah kanan jalur KA. Dibantu warga sekitar selanjutnya korban di bawa ke rumahnya, KA Singasari terhambat 8 menit,” terang Krisbiantoro.
“Kami sangat prihatin dengan kejadian seperti ini terulang lagi, kami minta dukungan dari semua pihak untuk ikut menyosialisasikan larangan beraktivitas di area jalur KA,” beber dia. (*)
Redaksi Mitrapost.com