Mitrapost.com – Kepala Dinas Kesehatan Dwi Saiful Noor Hidayat menilai jika kasus HIV/AIDS seperti fenomena gunung es. Dimana setiap satu temuan kasus, menurutnya hampir bisa dipastikan ada seratus orang lainnya yang tertular.
Oleh karena itu, ia menilai jika pencegahan penting dilakukan agar penyakit tersebut tidak semakin menyebar.
“Kita semua sadar tidak mungkin menghilangkan seratus persen penyakit ini. Namun sangat perlu pencegahan, agar tidak meningkat jumlah kasusnya,” ujarnya.
Sayangnya, ia menyebut masih banyak pengidap yang enggan memeriksakan diri dan mengaku jika mengidap penyakit tersebut.
Sejumlah wilayah yang rawan penyebaran penyakit tersebut yaitu di Bergas, Bawen, dan Bandungan.
“Kita terus pererat kerja sama untuk menekan penyebarannya,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Semarang Puguh Wijoyo Pakuwojo mengatakan bahwa pengidap HIV/AIDS mencapai 1.295 kasus hingga akhir kuartal ketiga 2024.
Sebanyak 79 merupakan kasus baru yang ditemukan sepanjang Januari hingga Agustus 2024. Rinciannya, 41 orang merupakan karyawan swasta, 9 orang ibu rumah tangga, 9 buruh, 6 wanita pekerja seksual (WPS), 4 wiraswasta, 3 petani, 3 tidak bekerja, dan kelompok sopir, guru, pelajar, dan tukang ojek masing-masing satu orang.
Puskesmas dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) turut dilibatkan dalam mendeteksi pengidap HIV/AIDS baru.
“Jika ada temuan kasus, maka itu hasil kerja sama semua pihak. Kita terus berupaya mencegah, agar pada 2030 mendatang tidak ada lagi penularan, kematian, dan diskriminasi pengidap,” jelasnya.
Upaya deteksi kasus HIV/AIDS juga dilakukan dengan melakukan pemeriksaan Voluntary Counselling and Testing (VCT) di lingkungan perusahaan. (*)
Redaksi Mitrapost.com