Pati, Mitrapost.com – Sejumlah daerah di Jawa Tengah termasuk Kabupaten Pati menjadi daerah rawan bencana alam. Di bulan Januari 2025 tercatat terdapat bencana alam seperti tanah longsor terjadi di Kabupaten Pekalongan dan bencana banjir salah satunya di Grobogan.
Diketahui sebelumnya, Pati sendiri menjadi langganan banjir dari tahun ke tahun. Modifikasi cuaca pun dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Sebetulnya bencana alam tersebut tidak terlepas dari salah satu faktor cuaca ekstrem. Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan, sebelumnya Jawa Tengah sudah diingatkan dari Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan terjadinya cuaca ekstrem.
“Terkait dengan bencana alam, dari awal Kepala BMKG Pusat sudah mengingatkan kepada kita bahwa di tahun 2025 ini pulau Jawa khususnya atau Jawa Tengah, akan terjadi istilahnya cuaca ekstrem,” ujar Nana setelah membuka perlombaan kejuaraan panahan sirkuit IV se-Jawa Tengah di Stadion Joyo Kusumo Pati, Kamis (23/01/2024).
Atas peringatan BMKG tersebut, Nana kemudian meminta kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau membuat rekayasa cuaca.
TMC tersebut digunakan untuk memecah awal hitam yang mengandung air. Gerombolan awan tersebut, dia menyampaikan sebagian di dorong ke arah laut.
“Kita antisipasi juga dan kita melakukan kewaspadaan bagaimana kita langkah-langkah yang kita perbuat, Salah satunya memohon bantuan untuk BNPB untuk TMC Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca, dan itu sebenarnya sudah dilakukan sampai 12 kali. Dan sebagian di dorong ke lautan,” terang dia.
Namun, dia menjelaskan bahwa rekayasa cuaca tidak bisa dilakukan terus. Hasilnya pun ketika rekayasa dihentikan terjadilah cuaca ekstrem di sejumlah titik wilayah Jawa Tengah.
“Ketika dihentikan terjadilah hujan bisa dikatakan intensitasnya tinggi. Beberapa kejadian, terjadi memang banjir kemudian longsor ada beberapa kejadian puting beliung di wilayah kita,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi bencana alam lanjutan, dia menuturkan, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melakukan rapat koordinasi dengan BNPB, BMKG serta Forkopimda Kabupaten seluruh Jawa Tengah.
“Dalam hal ini kita sudah melakukan rapat koordinasi selama ini dengan BNPB kedua BMKG, dan juga dihadiri Forkopimda kemudian seluruh Kabupaten dengan Forkopimda nya,” tandas Nana. (*)

Wartawan Mitrapost.com






