Mitrapost.com – Terdapat tiga biang kerok yang menyebabkan banyak ritel modern bangkrut di Indonesia. Seperti yang diketahui jika beberapa bulan terakhir, banyak gerai yang tutup secara permanen bahkan diambil alih Perusahaan lain.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso. Penyebab yang pertama adalah banyak ritel yang mengandalkan kebutuhan masyarakat.
“Kalau kami diskusi dengan (Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia) APPBI. Itu ternyata kalau ritel modern itu hanya jualan ya, tidak ada experience di situ, tidak ada journey di situ, ya dia pasti akan kalah dengan UMKM,” kata Budi di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, dikutip dari Detik Finance pada Kamis (5/6/2025).
Lalu penyebab kedua, jika biasanya masyarakat banyak yang berbelanja bulanan, kini beralih apda belanja mingguan sehingga banyak masyarakat yang lebih memilih pada yang mudah dijangkau.
“Sekarang itu belanjanya kadang untuk kebutuhan sehari dua hari. Akhirnya apa? Akhirnya belanja yang terdekat saja Retail-retail yang terdekat saja,” ungkapnya.
Kemudian yang ketiga, tidak memenuhi kebutuhan hiburan konsumen. Mal diharapkan dapat mengamati pola belanja masyarakat.
“Misalnya tidak ada tempat untuk makan, untuk nongkrong, untuk ngumpul, ya akan sepi pengunjung,” imbuh dia.
Perlu diketahui sebelumnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mengakui telah menutup lebih dari 400 gerai Alfamart sepanjang 2024, namun juga memperbanyak pembangunan. (*)
Redaksi Mitrapost.com