Anggota Komisi B Soroti Teknologi Pertanian Jagung Masih Minim 

Pati, Mitrapost.com Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Sudi Rustanto menyoroti teknologi pada pertanian jagung yang masih minim. Hal itu menyebabkan sektor pertanian jagung di Bumi Mina Tani tertinggal dari kabupaten lainnya.

“Kendala petani terkait teknologi ya, teknologi di Kabupaten Pati saya rasa masih sangat tertinggal di antara kabupaten yang lain,” kata Sudi Rustanto kepada Mitrapost.com.

Pihaknya mencontohkan salah satu teknologi yang masih minim yaitu dryer atau pengering pada jagung. Menurut dia, kurangnya terhadap fasilitas tersebut mempengaruhi harga jual jagung, apalagi saat musim hujan.

“Di Kabupaten Pati ini untuk dryer, khususnya jagung juga masih kurang. Jadi petani ini kalau cuaca mungkin mendung dan sebagainya, iklim juga mempengaruhi juga harga jual jagung,” jelasnya.

Dengan adanya harga pembelian pemerintah (HPP) jagung Rp5.500 per kilogram. Pihaknya berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati di tahun yang akan datang bisa memberikan bantuan teknologi berupa dryer kepada kelompok tani jagung. Hal itu untuk lebih menyejahterakan petani jagung di Bumi Mina Tani.

“Harganya kemarin sudah ada HPP jagung di Bulog ditugaskan untuk membeli dengan harga HPP Rp5.500 ini juga sangat membantu petani saya kira. Jadi sudah ada yang membeli, memangkas daripada tengkulak,” pungkasnya.

Sebagai informasi, di tahun 2025 Bulog sudah bisa menyerap jagung dari petani langsung. Upaya tersebut, merupakan langkah pemerintah pusat dalam memangkas rantai pembelian jagung. (Adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati